UTM menggandeng Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk mengembangkan wisata sapi Madura kelas dunia
PAMEKASAN – Universitas Trunojo Madura bersama Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur berkomitmen untuk mengembangkan wisata premium berbasis sapi Madura di kawasan Papabaru (Pakong, Pasean, Batu Mar-mar dan Waru).
Pengembangan wisata premium berbasis sapi Madura akan dilakukan dalam upaya memberikan nilai tambah bagi sapi Madura, tidak hanya sebagai pangan, tetapi juga sebagai potensi wisata unggulan di Madura.
Diskusi pengembangan wisata premium berbasis sapi Madura ini dibuka langsung oleh Dekan FP Universitas Trunojoyo Madura dan Wabup Pamekesan, Fattah Jasin, yang berlangsung di sebuah hotel di Pamekasan pada Kamis sore (10/11/2022).
Acara bertajuk Pengembangan Pariwisata Sektor Sapi Lokal Madura ini bertujuan untuk merampungkan policy letter yang akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Andre K. Sunyigono selaku peneliti dari Universitas Agribisnis Trunojoyo Madura mencatat, kawasan Papabaru (Pasean, Pakong, Batu Mar Mar dan Waru) Pamekasan membuka peluang bagi pariwisata premium global di Madura.
“Saya mengambil daerah Papabaru karena memiliki potensi besar untuk menjadi tempat wisata di Madura yang bisa mendunia,” kata Andre K. Sunyigono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kusairi mendukung penuh langkah strategis Universitas Trunojoyo Madura dalam mengembangkan potensi wisata di sektor sapi lokal Madura.
“Madura, khususnya Pamekasan, memiliki potensi wisata yang seksi, termasuk sapi Madura-nya,” kata Kusairi, yang selalu menjadi kepala biro pemuda, olahraga, dan pariwisata Pamekasan.
Menurutnya, kebijakan dan potensi yang ada harus dirancang dengan baik agar mampu menghasilkan strategi dan kerjasama teknis yang baik dan berkelanjutan.
Di sisi lain, Aulia Chloridiani dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengingatkan bahwa perencanaan dan promosi pariwisata di daerah harus bisa berpromosi melalui platform media mulai dari Facebook, Tiktok, IG hingga media massa lainnya.
“Upaya pariwisata tidak bisa meninggalkan platform media sosial untuk menumbuhkan potensi daerah yang positif untuk upaya promosi secara nasional dan internasional,” pungkasnya. (riz)
Source: news.google.com