Segelintir harapan pedagang di Alun-alun Lembang jelang pergantian tahun - WisataHits
Jawa Tengah

Segelintir harapan pedagang di Alun-alun Lembang jelang pergantian tahun

bandung

Sambil menyilangkan tangan di depan dada, Iwan mengamati aktivitas tim tamu di skornya. Setiap hari ia membuka toko di Alun-alun Lembang untuk sumber penghasilannya.

Seperti pada Sabtu malam menjelang pergantian tahun dari 2022 ke 2023, pria berusia 50 tahun itu berharap stannya akan ramai seperti sebelum COVID-19 melanda.

“Sekarang sepi, turun drastis setelah COVID-19. Alun-alun Lembang sudah tidak seramai dulu,” kata Iwan membuka pembicaraan detikJabar, Sabtu (31/12/2022).

Beruntung cuaca malam itu tidak hujan seperti beberapa hari terakhir. Meski tak bisa dipungkiri, sepekan terakhir di Lembang memang terasa dingin. Angin kencang menusuk kulit dan jaket tebal yang dikenakannya.

Sebelum COVID-19, kata Iwan, Alun-alun Lembang selalu dibanjiri pengunjung. Entah itu warga setempat yang sengaja menginap atau para pelancong yang kebetulan lewat namun menyempatkan diri bukan untuk mencari hiburan dan jajanan.

“Terutama Jumat sampai Minggu. Jadi sangat menurun setelah COVID-19. Jadi paska COVID-19, walaupun sudah boleh buka, tapi begini (sepi),” kata Iwan.

Seolah tak mau dianggap remeh, Ivan membeberkan penghasilannya. Di puncak ramainya kawasan wisata Lembang, ia mampu meraup untung hingga Rp 1 juta dalam semalam.

“Kalau hari itu, Sabtu sampai Minggu bisa sampai Rp 1 juta, kalau hari kerja sekitar Rp 400.000. Sekarang paling Rp 200.000 kalau akhir pekan termasuk Natal dan Tahun Baru juga susah,” kata Iwan.

Saat pergantian tahun ia berharap kondisi bisa seperti dulu lagi. Alun-alun Lembang, tempat ia mencari nafkah, kembali dibanjiri pengunjung.

“Ya harapannya bisa full lagi. Setidaknya ada peningkatan, tidak seperti sekarang,” kata Ivan.

Tak hanya Iwan, Sularno (40), seorang pedagang Cilok, juga merasakan ketenangan Alun-alun Lembang. Sularno awalnya memiliki empat gerobak Cilok, namun karena pandemi saat ini hanya tersisa satu gerobak.

“Ya ini karena pandemi karena dulu punya 4 gerobak cilok terus jualan nasi goreng, sekarang tinggal 1 gerobak cilok. Syukurlah nasi gorengnya masih ada,” kata Sularno.

Pria asal Jawa Tengah itu berharap sama seperti Ivan. Menanti kebangkitan dan pemulihan sektor ekonomi Lembang pasca dampak pandemi COVID-19.

“Ya, saya dan pedagang lain juga, saya ingin kondisi membaik di tahun baru. Tempatnya bisa penuh lagi sehingga penjualannya ramai juga,” kata Sularno.

(enak enak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button