Sandiaga Polemik Soal Harga Tiket Taman Nasional Komodo Agar Tidak Mengganggu Kebangkitan Pariwisata: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Barat

Sandiaga Polemik Soal Harga Tiket Taman Nasional Komodo Agar Tidak Mengganggu Kebangkitan Pariwisata: Okezone Travel

MENINGKAT Biaya masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rs.3,75 juta per orang menyebabkan protes dan demonstrasi oleh para pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno meminta agar tidak ada gejolak yang akan merusak narasi kebangkitan pariwisata terkait isu ini.

Hal itu dikatakan Sandiaga saat mengendarai PHRI Bike Tour dalam rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2022).

BACA JUGA:Gowes Bersama Bima Arya, Sandiaga: Ikon Urban Tourism Kota Bogor

“Jangan sampai timbul gejolak yang merusak narasi revitalisasi pariwisata kita. Terbukti ekonomi kita naik karena pariwisata sudah mencapai 10 persen sehingga narasi positif yang kita bangun selama ini tidak bisa mengungguli Thailand di urutan 32, kita bisa menjadi negara yang selamat dari pandemi karena kesalahpahaman berhasil dikelola,” kata Sandiaga.

Sandiaga menegaskan hingga saat ini belum ada penundaan atau pembatalan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo terkait kenaikan tiket Taman Nasional Komodo.

BACA JUGA:Sempat mogok, biro perjalanan kembali melayani pelancong di Bandara Komodo

Menanggapi aksi protes para pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo, Sandiaga mengatakan pihaknya sebenarnya akan melakukan komunikasi yang lebih baik agar masyarakat bisa memahaminya.

“Hari ini tidak ada penundaan atau pembatalan. Bagaimana kita menata agar informasi ini dapat dicerna dan dipahami oleh wisatawan dan pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo dan NTT,” jelasnya.

Karena yang terpenting, sosialisasi edukasi tentang upaya konservasi dan restorasi bisa sekaligus dibagikan kepada masyarakat.

“Kami telah bersekutu dengan teman-teman PHRI kami dan akan bergerak maju dengan komunikasi publik yang lebih baik sambil mempromosikan pendidikan tentang upaya konservasi dan pemulihan ekonomi,” katanya.

“Perintah kedua presiden adalah mengawal situasi kondusif, aman dan nyaman bagi wisatawan dan pelaku industri kreatif. Kami juga berkoordinasi dengan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, provinsi dan kabupaten.”

Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button