All About ACF 2022: Pelaku UMKM dan Industri Kreatif, Diet Ketiban - WisataHits
Jawa Barat

All About ACF 2022: Pelaku UMKM dan Industri Kreatif, Diet Ketiban

Rabu, 10 Agustus 2022 | 10:36 WIB

| penulis:

Buku Catatan: Kuznadi

Banda Aceh, InfoPublik — Aceh Culinary Festival (ACF) 2022 yang digelar selama tiga hari dari 4 hingga 7 Agustus 2022 berhasil dan melampaui target pengunjung di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.

Hingga akhir acara, jumlah pengunjung meningkat menjadi 129.000 orang. Mereka yang datang tidak hanya dari masyarakat lokal tetapi dari Medan, Bandung, Jakarta hingga turis asing.

Beberapa pemerintah kabupaten/kota di Aceh juga turut berpartisipasi dalam mensukseskan acara yang telah diselenggarakan sejak 2014 ini. Mereka menampilkan berbagai makanan khas daerah di paviliun atau paviliunnya masing-masing.

Terlihat paviliun penjualan kuliner juga didesain semenarik mungkin dengan ornamen yang instagramable sehingga bisa menjadi yang terbaik di ACF 2022.

Dari hasil evaluasi panitia, Paviliun Kabupaten Aceh Besar berhasil meraih juara I untuk Anjungan Kuliner Terbaik, juara II diraih dari Subulussalam, juara III diraih oleh Aceh Singkil, dan juara terbanyak diraih Aceh Timur.

Juara teratas kategori Branding Wisata Kuliner diraih oleh Kabupaten Aceh Tengah. Kemudian pemenang terbaik kategori Potensi Kuliner adalah Payah Budhe dari Aceh Jaya dan pemenang terbaik kategori Pelestarian Tradisi dan Budaya diraih oleh Kabupaten Nagan Raya.

Denyut ekonomi kreatif juga bisa dirasakan di ACF22, tidak hanya dari sisi kuliner, tapi juga dari para insan kreatif lainnya. Musik, seni visual, desain interior, kerajinan, film, animasi, video, fotografi, desain komunikasi visual dan bahkan web developer dari berbagai daerah di Sumatera berperan dalam festival ini.

Kepala Biro Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Kadisbudpar) Almuniza Kamal menyampaikan, kabupaten/kota yang menjadi juara harus terus berinovasi untuk mempromosikan dan melestarikan kuliner tradisional Indonesia.

“Selamat kepada seluruh pemenang dalam kategori lomba yang dinilai juri selama ajang ini, terus berinovasi agar masakan Aceh bisa mendunia,” kata Almuniza, Selasa (8/9/2022).

Ia mengatakan, kegiatan tersebut berhasil berkat kerjasama antara perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh dan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Alhasil, kerjasama ini mampu menghadirkan 150 UMKM dari 9 provinsi se-Sumatera dengan 700 variasi menu kuliner yang dihadirkan kali ini di ACF 2022.

Padahal, total transaksi ekonomi selama tiga hari kegiatan ini mencapai Rp 6 miliar, di antaranya transaksi tenant kuliner, jasa pelaku industri kreatif, lahan parkir, dan pedagang kaki lima.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, dua UMKM yang berpartisipasi baik dari Aceh maupun luar Aceh, serta pemerintah kabupaten/kota se-Aceh yang terus mendukung kegiatan positif ini,” ujarnya.

Almuniza juga menyampaikan apresiasi kepada panitia yang secara konsisten menjaga kebersihan lingkungan dan bebas sampah selama festival berlangsung.

Sementara itu, seorang pemilik toko Soto Mi Bogor mengaku semua barang dagangannya yang paling laris dirampok oleh peserta ACF 2022.

Hal senada juga diungkapkan pemilik Sate Apaleh dan Martabak Durian Samudera Pasee asal Aceh Utara. Transaksi penjualan mereka bisa mencapai puluhan juta rupiah. (mc/10)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button