Revitalisasi wisata religi traffic light dengan konsep open house - WisataHits
Jawa Timur

Revitalisasi wisata religi traffic light dengan konsep open house

SURABAYA – Kawasan wisata religi lampu lalu lintas akan diresmikan tahun depan. Kantor Pertanahan dan Perumahan Rakyat dan Permukiman Surabaya (DPRKPP) menyelenggarakan ruang terbuka, membangun museum dan menata tempat parkir.

“Revitalisasi lampu lalu lintas dimulai tahun ini. Namun tahun depan akan lebih komprehensif dengan hasil lomba desain yang kita ajukan,” kata Ketua DPRKPP Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Rabu (26 Oktober).

Revitalisasi dimulai dengan pemindahan Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian secara bertahap pada bulan Desember. “Tahun ini kami menyelesaikan pengalihan RPH tersebut,” tambahnya.

Selain ruang publik, juga akan ada Museum Lampu Lalu Lintas Sunan, menurut Irvan. Dengan tujuan agar masyarakat lebih mengenal kisah Sunan Ampel yang merupakan salah satu Wali Songo.

“Museum ini terletak di bagian gedung RPH. Ada bangunan baru dan bangunan lama. Bangunan lama masih dipertahankan dan akan dijadikan museum,” jelasnya.

Irvan mengatakan akan memungkinkan untuk mengatur parkir tahun depan. Artinya, pembangunan dapat berlangsung secara paralel. “Peningkatan atau penataan ruang parkir bisa dilakukan secara paralel. Kami akan menyesuaikan dengan anggaran kami,” katanya.

Selain mengembangkan wisata religi di Ampel, menurut Irvan, pihaknya akan memindahkan kantor desa, kelurahan, hingga kantor polisi. Pemindahan tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Anggaran untuk RPH saja sekitar Rp 18 miliar. Tidak ada anggaran untuk memindahkan tiga kantor tersebut,” kata Irvan. (rmt/rek)

SURABAYA – Kawasan wisata religi lampu lalu lintas akan diresmikan tahun depan. Kantor Pertanahan dan Perumahan Rakyat dan Permukiman Surabaya (DPRKPP) menyelenggarakan ruang terbuka, membangun museum dan menata tempat parkir.

“Revitalisasi lampu lalu lintas dimulai tahun ini. Namun tahun depan akan lebih komprehensif dengan hasil lomba desain yang kita ajukan,” kata Ketua DPRKPP Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Rabu (26 Oktober).

Revitalisasi dimulai dengan pemindahan Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian secara bertahap pada bulan Desember. “Tahun ini kami menyelesaikan pengalihan RPH tersebut,” tambahnya.

Selain ruang publik, juga akan ada Museum Lampu Lalu Lintas Sunan, menurut Irvan. Dengan tujuan agar masyarakat lebih mengenal kisah Sunan Ampel yang merupakan salah satu Wali Songo.

“Museum ini terletak di bagian gedung RPH. Ada bangunan baru dan bangunan lama. Bangunan lama masih dipertahankan dan akan dijadikan museum,” jelasnya.

Irvan mengatakan akan memungkinkan untuk mengatur parkir tahun depan. Artinya, pembangunan dapat berlangsung secara paralel. “Peningkatan atau penataan ruang parkir bisa dilakukan secara paralel. Kami akan menyesuaikan dengan anggaran kami,” katanya.

Selain mengembangkan wisata religi di Ampel, menurut Irvan, pihaknya akan memindahkan kantor desa, kelurahan, hingga kantor polisi. Pemindahan tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Anggaran untuk RPH saja sekitar Rp 18 miliar. Tidak ada anggaran untuk memindahkan tiga kantor tersebut,” kata Irvan. (rmt/rek)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button