Pemkot Bandung Bahas Multi Kerjasama dengan Kota Roma - WisataHits
Jawa Barat

Pemkot Bandung Bahas Multi Kerjasama dengan Kota Roma

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan 96,47 persen bahan makanan Bandung berasal dari luar daerah.

“Selama pandemi, kita sangat bergantung pada pasokan pangan dari luar. Mudah-mudahan ada kerjasama yang baik di bidang makanan atau hal lain yang bisa dikolaborasikan dari Roma dan Bandung,” kata Yana.

Ia mengatakan program seperti Buruan Sae merupakan solusi yang dapat dikembangkan bersama di Kota Bandung dan Kota Roma.

“Dengan Buruan Sae, kebutuhan pangan minimal bisa dipenuhi dari lingkungan rumah kita sendiri. Semoga kita bisa saling bertukar dan berbagi ilmu, khususnya dalam hal ketahanan pangan,” ujarnya.

Selain itu, pariwisata, energi terbarukan, dan pengelolaan sampah merupakan sektor lain yang di dalamnya ada kerjasama. Adanya kesamaan kondisi yang menantang dengan kota Roma, menjadikan Kota Bandung salah satu kawasan yang direkomendasikan IURC.

“Mudah-mudahan ada transfer ilmu dari Roma untuk membangun pariwisata di kota Bandung. Karena pariwisata adalah andalan kami dan penghasil pajak terbesar,” ujarnya.

“Saat ini, kendaraan listrik dan bangunannya sudah go green. Kita akan belajar dari mereka yang sudah menerapkan energi terbarukan,” tambahnya.

Di Indonesia, telah dipilih dua kota untuk mengikuti program International Urban and Regional Cooperation (IURC), yaitu kota Bandung dengan kota Roma, Italia, dan kota Semarang dengan kota Sofia, Bulgaria.

Program ini akan berjalan selama dua tahun dari tahun 2021 hingga 2023. Kegiatan utama dalam kerjasama ini adalah city pairing dan klaster tematik.

City pairing untuk menyandingkan kota-kota di Indonesia dengan kota-kota Eropa. Kemudian di klaster tematik ini kita berbagi tema kerjasama yang sama di Asia/Australasia atau di luarnya (jaringan global).

Koordinator IURC untuk Indonesia, Dini Laraswati menjelaskan bahwa fokus kegiatan ini adalah berbagi pengetahuan dan praktik terbaik melalui kegiatan online dan tatap muka. Topik diskusi kerjasama tersebut adalah kesepakatan hijau, regenerasi kota, ruang publik, budaya, inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kota Bandung dan kota Roma, khususnya terkait dengan pengembangan sistem pangan perkotaan, serta menjajaki kerjasama lebih lanjut dengan kota Roma,” jelas Dini.

Raffaele Barbato, direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Rencana Nasional untuk Pemulihan dan Ketahanan di Kotamadya Roma, mengatakan Roma adalah kota dengan potensi makanan yang besar.

“Roma adalah kota yang berfokus pada makanan. Pertanian sangat besar karena kami memiliki peternakan besar. Namun, banyak yang harus kami tangani, ”kata Raffaele.

Menurutnya, masalah gizi adalah hal-hal yang mendukung keberlanjutan, kualitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

“Prinsipnya orang bisa makan enak. Kota Bandung juga punya pemandangan yang sama dengan kita,” ujarnya.

“Kami ingin bertukar pengalaman dengan Kota Bandung. Kami di sini untuk belajar dari pengalaman lokal. Jika memungkinkan, Pemkot Bandung juga harus melakukan perjalanan ke Roma untuk melihat potensi di sana,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kota Bandung Anton Sunarvibowo mengatakan, kota Roma memiliki keunggulan dalam mendongkrak wisata kuliner hingga wisata gastronomi (seni memasak).

“Ini akan membuat Kota Bandung semakin berkembang dalam hal kuliner. Dia juga bisa bekerjasama dalam pendidikan untuk meningkatkan keterampilan calon chef di akademi pariwisata kita,” saran Anton. (Kebisingan)**

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung

Yayan A. Brilyana

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button