Pasca PPKM dihapuskan, UKM Desa Wisata Pujon Kidul semakin berkembang - WisataHits
Jawa Timur

Pasca PPKM dihapuskan, UKM Desa Wisata Pujon Kidul semakin berkembang

Pasca PPKM dihapuskan, UKM Desa Wisata Pujon Kidul semakin berkembang

Amirul Mutaqin (Kang Ilun), pemilik UMKM pemilik pusat pengelolaan susu Pujon Kidul (Pukid) di Kota Batu, dengan salah satu konsumen produknya. (adalah)

READMALANG.COM – Penghapusan PPKM membawa angin segar bagi pelaku UMKM di Malang Raya, salah satunya UMKM Desa Wisata Pujon Kidul Kota Batu yang semakin berkembang.

“Komentar pembatalan PPKM? Alhamdulillah dunia kembali normal. Karena kita sebagai pelaku ekonomi berdoa agar stabilitas ekonomi benar-benar kembali normal. Kunci negara sejahtera dan maju adalah tidak ada hambatan bagi masyarakatnya untuk terjun ke industri kreatif dan sektor pariwisata berjalan lancar,” kata pemilik UMKM Pujon Kidul Dairy Management Center (Pukid) Kota Batu, Amirul Mutaqin. (Kang Ilun), kepada BacaMalang.com.

Ia menjelaskan dampak positif dari pencabutan PPKM tersebut, yakni dalam dunia pariwisata, semua kegiatan ekonomi dari hulu hingga hilir akan berjalan dengan lancar.

“Pembukaan kembali sektor pariwisata, karena dari dunia pariwisata semua kegiatan ekonomi akan berjalan lancar, dari akar rumput yaitu dari kita petani, peternak dan pelaku UMKM yang sangat tergantung,” ujarnya.

Ia membeberkan ragam produk yang dijual. Ia menjelaskan, pihaknya berasal dari pelaku industri susu, UKM industri kreatif olahan susu sapi (susu stik, permen susu, susu kuping gajah, susu pasteurisasi, yoghurt, susu Antari, susu segar dan es krim susu). Sekarang ada produk yang berasal dari kebun apel yang terbuat dari wortel apel dan cuka sari apel.

Pria yang juga Ketua Desa Wisata Pujon Kidul Karang Taruna dan pelopor sociopreneurship ini menjelaskan produk-produknya laris manis.

“Alhamdulillah, semua produk kami diterima di pasar wisata, pusat oleh-oleh dan pelanggan,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, pembelinya berkisar dari anak-anak TK hingga orang dewasa, turis, dan pelajar.

Ia mengatakan, sebelum PPKM dicabut, penjualan hanya dilakukan secara online melalui media sosial, dan karena pasar produk industri pariwisata lebih baik, sekitar 100-300 pcs terjual dalam sebulan.

Sedangkan pasca penghapusan PPKM, industri pariwisata dibuka kembali, penjualan dikendalikan, bisa terjual 1000-2000 buah dalam sebulan.

Beliau menjelaskan cara memasarkan produk yaitu pemasaran offline di bidang pariwisata, pasar wisata dan pusat oleh-oleh.

Sedangkan secara online melalui media sosial dan aplikasi penjualan online Shoopee (akun: toko pukidbundaani).

Selain menjual produk, pihaknya juga menawarkan jasa pemandu wisata.

“Industri rumah tangga kita sudah menjadi tujuan wisata peternakan dan UMKM di desa wisata Pujon Kidul,” lanjutnya.

Sekilas informasi, Socio Entrepreneurship adalah gagasan untuk memajukan desa dan sekitarnya melalui kegiatan perubahan dari segi ekonomi melalui partisipasi pemuda dengan tekad dan konsistensi yang tinggi serta penggalian bahan baku yang ada di wilayah desa .

Kang Ilun mengaku sering diminta menjadi mentor untuk menginspirasi anak muda.

“Kami ingin membuktikan bahwa kami bisa berkreasi, meskipun kami lahir di desa sebagai peternak dan petani,” ujarnya.

Ia bersyukur gerakan literasi desa dan terobosan UMKM sudah ada hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Malang. Ia juga sering diundang untuk membantu desa-desa di luar Kabupaten Malang.

Ia menjelaskan, gerakan tersebut berawal dari gerakan sosial untuk membantu ketika ada teman-teman dari kelompok pemuda dari desa lain yang sedang berjuang untuk membangun desanya.

“Berkat rangkaian produk UMKM 1 Desa 1, alhamdulillah teman-teman kita mulai terinspirasi,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika dana terbatas untuk terus melewati setiap desa, program akan berjalan sedikit lebih lambat.

“Alhamdulillah, terkadang teman-teman dari desa lain menggunakan anggaran karang tarunanya untuk meminta kami menjadi pembina UMKM,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan bahwa solusinya adalah berkelanjutan dan menunggu lebih banyak kekayaan.

“Kami mengunjungi teman-teman dari organisasi kepemudaan
atau masih mencari program pemerintah untuk menjadi sponsor gerakan kami. Kami sangat bersemangat mensukseskan program 1 Desa 1 Produk ini,” ujarnya.

Saran dan harapannya ke depan, tidak ada krisis ekonomi, hidup lancar dan normal.

“Mudah-mudahan tahun ini dan seterusnya tidak ada lagi wabah yang menyerang kita dan hewan, tidak ada krisis ekonomi, hidup lancar dan normal,” pungkasnya. (terbatas)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button