Jawaban Salah, Proses Asimilasi Kognitif – Radar NTT - WisataHits
Yogyakarta

Jawaban Salah, Proses Asimilasi Kognitif – Radar NTT

RADARNT, Kalabahi – Salah jawaban salah satu peserta terhadap pertanyaan juri pada saat audisi pemilihan Nyong dan Miss Alor 2022 menunjukkan adanya proses asimilasi kognitif dalam perkembangan kognitif individu. Jawaban atas pertanyaan tersebut tidak termasuk sebagai jawaban yang salah, tetapi tidak logis.

Hal tersebut ditegaskan oleh mantan Rektor Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi, Dr. Fredrik Abia Kande, Senin (10/10/2022) di Kalabahi.

Menurutnya, jawaban yang salah berbeda dengan jawaban yang tidak logis. Jawaban atas pertanyaan tertentu mungkin logis, tetapi belum tentu benar. Penyebabnya bisa karena faktor kognisi awal, kemampuan membaca dan konsentrasi. Tentunya ketiga faktor tersebut sangat penting dalam audisi kontes Nyong dan Miss Alor 2022 ini.

“Apa yang disebut asimilasi struktur kognisi manusia menekankan pada integrasi elemen eksternal (dari luar) ke dalam struktur kognitif yang lengkap untuk semua orang, termasuk peserta audisi,” jelas Kande.

Elemen eksternal dalam konteks foreplay ini adalah tema layu yang masih dapat dianggap baru oleh peserta yang bersangkutan. Namun, menurut Kande, bisa juga karena persepsi awal yang membentuk pemahaman pertanyaan juri.

Persepsi awal tersebut bisa saja berkaitan dengan masalah pariwisata, termasuk atraksi wisata, sehingga para peserta yang bersangkutan, tanpa banyak berpikir mencari jawaban atas pertanyaan juri, langsung menjawabnya.

“Ini adalah proses asimilasi kognitif yang tidak seimbang, karena asimilasi kognitif membutuhkan integrasi objek eksternal (masalah) ke dalam struktur pengetahuan internal (pengetahuan awal),” klaim alumnus Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Padahal, setiap kali orang terlibat dalam proses asimilasi kognitif, di mana informasi yang sampai kepada mereka dikelompokkan ke dalam istilah-istilah yang mereka ketahui sebelumnya. Namun, kata Kande, jika istilah yang dimaksud tidak diketahui, maka akan sulit untuk melakukan proses asimilasi kognitif.

“Oleh karena itu, dalam kasus yang dialami Nyong dan Miss Alor 2022 kemungkinan yang terkenal adalah ‘stati’, yang mengacu pada desa Stati di Alor, kemudian diperkuat dengan persepsi awal dunia pariwisata bahwa itu bisa menjadi foreplay. materi , jadi jawabannya mengarah ke tempat wisata. Tentu jawabannya tidak salah, itu tidak logis,” katanya.

Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang, Kande menyarankan agar para kontestan perlu meningkatkan kemampuan literasi dan konsentrasi yang baik saat mengikuti audisi agar dapat mencapai hasil yang baik.

Hal ini diketahui telah dibagikan secara luas di media sosial dalam beberapa hari terakhir Facebook dan ada apa Cuplikan video peserta audisi laki-laki Nyong dan Bu Alor menjawab apa yang menjadi akar penyebab kejadian tersebut layu dengan berkata layu merupakan tempat wisata.

Ini telah mengumpulkan berbagai reaksi dari pengguna internet di dunia maya dan masyarakat luas. Ada yang menyemangati dan memotivasi untuk tetap semangat dan terus belajar dari keadaan saat ini agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Tidak sedikit juga yang menyebarkan videonya dengan cara yang berbeda keterangan Status Media Sosial. (TIM/RN)

Tampilan postingan: 201

Source: radarntt.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button