Wisata budaya di desa adat Cianjur Miduana, masih sangat alami! - WisataHits
Jawa Tengah

Wisata budaya di desa adat Cianjur Miduana, masih sangat alami!

cianjur

Kabupaten Cianjur memiliki desa adat Miduana yang kaya akan tradisi dan budaya. Desa ini masih alami dan melestarikan tradisinya di tengah pesatnya perkembangan zaman.

Desa ini bernama Miduana. Nama ini berasal dari kata Midua yang artinya ambigu atau terbagi dua.

Nama ini berdasarkan kondisi desa yang terbagi menjadi dua bagian. Kedua daerah tersebut adalah Cipandak Hilir dan Cipandak Girang. Desa ini juga diapit oleh dua sungai yang memiliki titik temu di desa Miduana.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Yah, karena ada dua sungai yang saling berhimpitan dan pertemuan mereka di ujung desa ini disebut Miduana. Karena Miduana Sungai teh pendak di desa Ieu (dua sungai bertemu di desa ini),” kata dewan kota desa Mudiana Rutiman, Selasa (5/7/2022).

Desa Miduana terletak di Desa Balledede Kecamatan Naringgul. Letak desa ini cukup jauh dari perkotaan Cianjur. Jaraknya sekitar 172 kilometer dari pusat kota.

Desa ini memiliki 21 rumah yang dihuni oleh 21 kepala keluarga. Semua rumah memiliki bentuk dan arah rumah yang sama.

Rumah di desa ini berbentuk rumah panggung dengan dinding pondok bambu. Pintu rumah-rumah di desa ini semuanya menghadap ke selatan.

Semua rumah di sini juga ada gowah. Daerah ini merupakan tempat penyimpanan beras dan beras. Kawasan gowah ini harus dilalui oleh warga desa jika ingin ke toilet.

“Tradisinya tidak boleh ke jamban atau toilet tanpa melalui gowah. Hingga saat ini tradisi atau budaya tersebut masih dipertahankan. Makanya masyarakat selalu membangun jamban dengan arah yang melewati gowah,” kata Rustiman.

Mayoritas penduduk Desa Adat Miduana bekerja sebagai petani. Hal ini didukung oleh areal persawahan yang berhektar-hektar di sekitar pemukiman penduduk.

Desa Miduana masih memiliki tradisi dan adat istiadat yang sangat kuat. Oleh karena itu, cara bercocok tanam mereka masih tradisional. Larangan tradisional juga masih dipatuhi dengan baik.

pantang atau larangan disini adalah tidak menanam ketan di atas sawah. Saat terluka, diyakini dapat menyebabkan penyakit. Jadi selain praktik tradisional, ada juga hal-hal yang tidak boleh dilanggar dalam bertani,” katanya.

Selain kegiatan sehari-hari, tradisi budaya juga dilestarikan di desa ini. Berbagai budaya dan seni masih dibudayakan dan diajarkan secara turun temurun.

Beberapa budaya dan kesenian yang mereka lestarikan adalah Dongdonan Wali Salapan, Lanjaran Tatali Paranti, Mandi Kahuripan, Opatlasan Mulud, Wayang Gejlig, Nayuban dan Lais, Calung dan masih banyak lagi.

Desa Adat Miduana terdaftar sebagai desa adat di Jawa Barat pada tahun 1980. Sayangnya, karena kurang diperhatikan, desa ini tidak banyak dikenal.

Kini Kampung Adat Miduana telah dibuka kembali. Orang sudah bisa mengunjunginya sebagai pilihan wisata budaya.

Artikel ini dimuat di detikJabar. baca disini

Tonton video ‘Lihat bagaimana desa adat Ciptagelar melestarikan tradisi’
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)

Source: travel.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button