Wamenhub Dukung Penataan Wilayah Sriwedari, Gibran: Sudah Ada Jalan Yang Jelas - WisataHits
Jawa Tengah

Wamenhub Dukung Penataan Wilayah Sriwedari, Gibran: Sudah Ada Jalan Yang Jelas

SOLO – Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mencatat Perda Sriwedari masih dalam proses. Dukungan itu datang dari Wakil Menteri (Wamen) Pertanian dan Penataan Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni saat ditemui Wali Kota di Balaikota kemarin.

Gibran menjelaskan, pertemuan itu datang tiba-tiba karena tidak masuk agenda walikota pada Jumat. Namun, ia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan beberapa isu penting yang kini menjadi fokus Pemprov DKI.

“Bicara saja masalah di Solo. Seperti Sriwedari dan lainnya, tapi mari kita fokus pada Sriwedari dulu. Karena akta itu satu. Makanya ada kepala BPN Solo,” kata Gibran kemarin.

Ia mendapat instruksi khusus dari Wakil Menteri ATR/BPN untuk melanjutkan semua proses yang telah berjalan selama ini. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 2085 K/Pdt/2022, ia mencabut sita eksekusi terhadap ahli waris Wiryodiningrat dan mengizinkan pemerintah melakukan pengaturan di kawasan Sriwedari di lahan pertemuan HP 40 dan HP 41 seluas 9,9 hektar.

“Instruksinya hanya untuk diproses. Kemarin Pak Wakil (Wawali), Pak Sekda juga meninggalkan Jakarta untuk konsultasi. Intinya hanya proses, intinya ada jalan yang jelas,” kata Gibran.

Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa membenarkan keterangan Wali Kota tersebut. Pemerintah kota akan melanjutkan transaksi hukum yang sedang berlangsung. Dia cukup yakin bahwa pihak lain akan membela diri dengan banding dalam hal apa pun.

“Kami masih berjuang untuk menyiapkan struktur hukum lagi. Karena saya belum menerima salinannya. Dan masih ada kemungkinan mereka (ahli waris, Red) akan bertarung lagi,” kata Teguh.

Di sisi lain, Pemprov DKI telah menyiapkan anggaran sebesar 150 juta rupiah untuk mendukung agenda pembersihan kawasan Sriwedari pada akhir 2022 dan aktif membersihkan kawasan Sriwedari ke depan. .

“Instruksi untuk bersih-bersih setiap saat. Kami lakukan secara rutin. Seputar perintah walikota untuk mengintensifkan koordinasi di tingkat desa dan kecamatan. Kami menerima informasinya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko, melalui telepon. .

Ia juga telah berkomunikasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surakarta mengenai anggaran Rp 150 juta untuk agenda pembersihan. Namun, dia belum menerima instruksi khusus terkait rencana pemusnahan Grha Wisata.

“Kami sudah mendapat pengarahan dari BPKAD tentang anggaran pembersihan Sriwedari. Kami berencana untuk membersihkan kapal di daerah segar juga. Jika kami berencana membongkar Grha Wisata Niaga, kami belum menerima instruksi langsung terkait hal itu. Kami akan terus koordinasikan karena saat ini sedang digunakan untuk kantor sementara UPT Balaikambang yang sedang dihidupkan kembali,” jelasnya.

Saat ditanya potensi Sriwedari, dia melihat kawasan pusat kota sebagai aset potensial. Dilihat dari sifatnya sebagai jantung kota, kawasan ini sangat hijau sehingga menjadi ruang publik yang baik bagi masyarakat. Dari segi sejarah dan budaya, Sriwedari memiliki Museum Radya Pustaka dan Gedung Wayang Orang (GWO) yang diminati wisatawan. Sektor komersial lainnya adalah kios buku bekas, kios gambar dan pusat kuliner Pujasera yang juga perlu mendapat perhatian ke depan.

“Kami memiliki museum dan GWO yang menarik secara budaya. Kemudian ada stand dan frame buku yang dikelola oleh instansi lain. Kami akan terus berkomunikasi untuk pembersihan dan pengaturan ke depan,” kata Aryo. (Ves/Bun)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button