Walikota Semarang Mbak Ita Perkenalkan Kampung Bertema di Kuliah Umum IPDN: Strategi Kebangkitan Pariwisata Pasca Pandemi - WisataHits
Jawa Tengah

Walikota Semarang Mbak Ita Perkenalkan Kampung Bertema di Kuliah Umum IPDN: Strategi Kebangkitan Pariwisata Pasca Pandemi

SUARA SEMARANG – Plt (Plt) Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita memaparkan strategi revitalisasi pariwisata dalam kuliah umum (stadion umum) di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Jatinangor, Bandung, Selasa pascapandemi (10 /18/2022). .

Kota Semarang, kata Walikota Mbak Ita, menerapkan konsep kemandirian UMKM dengan membentuk Gerakan Desa Tematik.

Dana akan diberikan oleh 177 kecamatan di Kota Semarang agar daerahnya dapat mengembangkan keunggulan atau keunggulan komparatifnya melalui program Kampung Tematik.

Pelan tapi pasti, sektor pariwisata bisa mendongkrak perekonomian kota Semarang pascapandemi melalui kampung bertema.

Baca juga: Kesaksian Supermodel Clara Tan Asia Berikutnya dari Toxic Relationship: Disiksa Sampai Inti, Diminta Makan Muntah

“Ada tiga strategi yang kami lakukan dalam mengembangkan destinasi pariwisata dan industri kreatif, yaitu menekan kebutuhan ekonomi, meningkatkan peluang ekonomi dan membina pelaku ekonomi,” kata Mbak Ita.

Total ada 250 desa bertema yang bisa menjadi tempat wisata. Efeknya juga harus berkontribusi pada pertumbuhan sektor UMKM yang juga meningkat.

Dengan penguatan potensi lokal UMKM, sentralisasi bisnis melalui Kampung Tematik dirasa cocok untuk menciptakan destinasi wisata belanja di kota Semarang.

“Desa tematik adalah hub bagaimana pemberdayaan UMKM dapat berjalan,” katanya.

Mbak Ita menjelaskan, setiap desa awalnya mendapat stimulus sebesar 200 juta per desa sebagai modal awal.

Baca juga: Ahh! Hendra Kurniawan Uang Pribadi Ratusan Juta Untuk Sewa Jet Pribadi Boss Lawyer Ferdy Sambo: Yang Memerintahkan Sambo Dong Tidak Diganti…

Dengan menerapkan “Moving Together”, Pemkot Semarang juga menjalin kerjasama dengan pihak swasta sebagai mitra dalam pengembangan CSR di masing-masing desa bertema.

“Memang tidak semua desa berjalan sesuai harapan, tapi untuk pembangunan desa akan ada pembinaan stakeholder melalui program CSR,” lanjut Ita.

Dukungan kepada pemangku kepentingan UMKM juga ditunjukkan melalui berbagai program seperti memfasilitasi perizinan usaha, mempromosikan digitalisasi UMKM, menyelenggarakan pameran dan berbagai bazaar sebagai sarana promosi dan pemasaran produk.

Untuk memastikan program yang ada berjalan efektif, Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan pihak swasta melalui kemitraan, sponsorship dan pelaksanaan program CSR.

Pemkot Semarang juga mengambil sikap serius terhadap kebijakan Presiden Jokowi yang mengimbau masyarakat untuk berlibur hanya di dalam negeri agar devisa tidak lari ke luar negeri.

Oleh karena itu, Ita dan jajarannya terus berinovasi untuk membuat event-event menarik sebagai tempat wisata di kota Semarang.

“Agenda yang akan datang adalah Heritage Run dan Semarang Flower Festival. Jadi tidak perlu ke luar negeri, karena ada event-event menarik di Semarang. Ini menjadi pengungkit untuk merevitalisasi perekonomian dan mendongkrak pariwisata di Kota Semarang dengan sebaik-baiknya,” kata Mbak Ita.

Source: semarang.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button