Tunanetra di Klaten mengungkapkan keinginannya untuk membaca Al-Qur'an dalam huruf Braille dan belajar dengan mendengarkan - WisataHits
Jawa Tengah

Tunanetra di Klaten mengungkapkan keinginannya untuk membaca Al-Qur’an dalam huruf Braille dan belajar dengan mendengarkan

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Minat belajar dan membaca Al Quran bagi penyandang tunanetra di Kabupaten Klaten Jawa Tengah cukup tinggi.

Saat ini mereka sedang belajar Al-Qur’an dengan mendengarkan Murotal.

Namun yang sebenarnya mereka inginkan adalah bisa belajar membaca Al-Qur’an dalam huruf Braille secara langsung dengan gangguan penglihatan.

Baca Juga: Pasar Kangen Jogja 2022 Hadirkan 170 Kios Kuliner Jadul dan 77 Penjual Barang Jadul

Mereka menyampaikan keinginannya agar para penyandang disabilitas di Klaten bisa membaca Alquran akhir pekan lalu pada kursus pelatihan literasi digital di Balai Latihan Kerja (BLK) Klaten.

Namun, terbatasnya Al-Qur’an dalam huruf Braille membuat penyandang disabilitas yang didukung oleh Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Klaten kesulitan belajar membaca secara langsung.

Seorang tunanetra, Panut (56), warga Bayat, Klaten, mengatakan teman-teman tunanetra sangat membutuhkan Alquran Braille.

“Kadang ada tawaran Alquran Braille. Tetapi ketika mereka memanggil nomor-nomor itu, mereka tidak dapat menjangkau mereka. Sebenarnya teman-teman tunanetra itu ingin belajar dan bisa membaca Al-Qur’an,” katanya dalam keterangan yang diperoleh TribunJogja.com, Selasa (16/8/2022). ).

Ia berharap ada fasilitas Al-Qur’an dalam huruf Braille yang bisa digunakan teman-temannya untuk membaca Al-Qur’an.

“Kami berharap Al Quran Braille bisa terbantu,” harapnya.

Relawan Bantuan Disabilitas, Lakpesdam NU Klaten, Toha, mengatakan rata-rata penyandang disabilitas memiliki pekerjaan informal.

Tapi sejauh minat mempelajari Al-Qur’an, mereka sangat tinggi.

Baca Juga: Kominfo Gelar Pelatihan Digitalisasi Promosi Pengelola Desa Wisata di Kulon Progo

“Al-Quran Braille itu mahal. Harganya bisa berkisar Rp 1,5 juta per buku. Persegi mencapai 1 cm per huruf. Karena itu, harga Al-Qur’an Braille rata-rata cukup tinggi,” katanya.

Dikatakannya, upaya pendampingan penyandang disabilitas di Klaten tidak hanya memperkuat pelatihan vokasional tetapi juga ilmu agama, sehingga penyandang disabilitas Klaten tetap tangguh.

“Penyandang disabilitas binaan Lakpesdam NU Klaten tersebar di seluruh wilayah Klaten. Setiap tahun jumlah mereka bertambah. Selain mengharapkan dukungan bisnis dari pemerintah, teman-teman difabel sangat membutuhkan Al-Qur’an dalam huruf Braille,” pungkasnya. (Dupa)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button