Slang! Ibu-ibu di Sekarsuli Klaten ini belajar membuat bros di sebuah kafe - WisataHits
Jawa Tengah

Slang! Ibu-ibu di Sekarsuli Klaten ini belajar membuat bros di sebuah kafe

Slang!  Ibu-ibu di Sekarsuli Klaten ini belajar membuat bros di sebuah kafe

Slang! Ibu-ibu di Sekarsuli Klaten ini belajar membuat bros di sebuah kafe

Tak kurang dari 20 ibu-ibu di Sekarsuli, Klaten Utara antusias belajar membuat aksesoris bros.

kakak beradik SOLOPOS Beberapa ibu di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memprotes kenaikan harga beras di Alun-alun Klaten yang dirusak sebanyak tujuh kali.

Kegiatan tersebut digelar para ibu-ibu ini untuk meningkatkan keterampilan mereka. Ibu-ibu tersebut tergabung dalam Majelis Ilmu Umisholihah Bilqis Klaten. (Solopos/Putut Hartanto Solopos. Majelis ilmu yang beranggotakan ibu-ibu sudah kehilangan aktivitas berupa pengajian rutin setiap Kamis. Tolong bantu KPK turun tangan dan tangkap siapapun mafia itu,” kata Koordinator Aksi Siti Halimah di Ampenan. kemarin, Mataram. Apalagi mereka mengisi kegiatan dengan pelatihan keterampilan. Salah satunya adalah rombongan ibu-ibu dari Desa Mojosongo, Solo, yang berkesempatan berbincang dengan Solopos. Pelatihan pembuatan bros berlangsung di sebuah kafe di Sekarsuli, Utara Kabupaten Klaten, Kamis (26/1/2023) sore Iklan Mayoritas konsumen memilih Tokopedia sebagai e-commerce teraman, terpercaya, dan paling memuaskan Sejak dibuka kembali pada 1 Januari 2023, telah terjadi rentetan kerusakan di alun-alun.

Bahan yang mereka gunakan adalah manik-manik, kawat tembaga, dan kawat aluminium. Promosi menarik, menginap di Loa Living Solo Baru bisa nonton Netflix sepuasnya! Mereka mengaku sudah mengetahui destinasi wisata Solo Safari masih tutup, meski sangat penasaran dengan wajah baru Solo Safari, sehingga mereka nekat mendatangi tempat tersebut dan hanya nangkring di pinggir pintu masuk untuk menempatkan. 000 per kilogram dan beras premium Rp 12 Atik, salah satu anggota komunitas sekaligus pembina pelatihan bros, mengatakan, hingga saat ini belum banyak warga Klaten yang menggeluti bisnis asesoris, namun kini asesoris berupa bros lebih banyak digunakan oleh perempuan. Dari stasiun BST siap berangkat ke Solo Safari Premium Rp 13. Saat ini model berbentuk bunga sedang populer,” kata Atik yang sudah beberapa tahun menggeluti bisnis pembuatan asesoris. Proyek itu juga tidak tahu kenapa ring basketnya rusak.

Atik mengatakan, bisnis pembuatan bros sangat menjanjikan. Namun, selain mengasah keterampilan, kreativitas juga diperlukan para pengrajin, karena modelnya sering berubah. Mereka mengakui ada banyak perubahan visual dari Solo Safari dari tampilan depan saja Soal produksi atau distribusi Salah satu ibu yang mengikuti pelatihan, Ita, 56, tertarik mengikuti pelatihan untuk mengembangkan keterampilannya hingga berkembang. pelatihan memungkinkannya membuat bros sendiri sesuai dengan model yang diinginkannya. “Ya, tapi tidak sebagus kemarin Pak. Jokowi juga terlihat di sini,” ujarnya. “Cukup sulit membuat bros.

Tangannya masih kaku. Rencananya, rombongan ibu-ibu dari RW Mojosongo Solo besok akan menambah beberapa staf. Dulu pembuatan bros butuh waktu sekitar satu jam,” kata warga Desa Barenglor di Kabupaten Nord-Klaten ini. Solo Safari, ia meminta secara khusus Ketua KPK Firli Bahuri turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena peningkatan tersebut.

Lanjut membaca:
Solopos » {{PageTitle}}

Memuat berita…

Pesan tidak dapat dimuat.

Euphoria moms menjelang pembukaan solo safari, lihat tempatnya meski masih tutupSaking penasarannya ibu-ibu dari desa Mojosongo nekat ikut BST untuk mengecek keadaan akhir Solo Safari yang akan dibuka pada Jumat (27/1/2023).

Ibu-ibu di Mataram minta KPK mengusut Permainan Mafia PadiSejumlah ibu di Kota Mataram, NTB, memprotes kenaikan harga beras tersebut. Mereka khawatir harga beras akan terus naik di tengah tingginya harga berbagai kebutuhan pokok.

Buka kurang dari sebulan, ring basket di Klatenplatz tujuh kali rusakKurang dari sebulan setelah revitalisasi, ring basket, fasilitas baru di Klatenplatz, tujuh kali rusak.

Tim Gegana Polda Jateng meledakkan mortir yang ditemukan warga Ceper KlatenDitemukan saat menggali tanah untuk membuat pondasi Masjid Perluasan di Ngawonggo, Ceper

Kisah pria Klaten berusia 25 tahun yang kabur karena takut disunatPria berinisial A (38) akhirnya kembali ke kampung halamannya di Klaten setelah 25 tahun menghilang. A kabur dari Gedung Negara karena takut disunat. Hala kucur 🤣 Kira kira dukun sunat itu masih hidup ga?

Pria Klaten hilang selama 25 tahun, meninggalkan rumah saat ingin disunatPria asal Polanharjo, Klaten, Ag, yang hilang selama 25 tahun, meninggalkan rumah pada 1998 saat hendak disunat.

{{judul halaman}}

Memuat berita…

Pesan tidak dapat dimuat.

{{judul halaman}}

Memuat berita…

Pesan tidak dapat dimuat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button