Tiket dan Koleksi Museum Satwa Liar Internasional Rahmat - WisataHits
wisatahits

Tiket dan Koleksi Museum Satwa Liar Internasional Rahmat

Tiket dan Koleksi Museum Satwa Liar Internasional Rahmat

Harga tiket masuk International Wildlife Museum dan Rahmat Gallery: Rp 30.000 hingga Rp 75.000. Jam buka: 09:00 – 17:00. Nomor telepon: 0614569964/08116126129. Alamat/Lokasi: Jl. S. Parman No.309, Petisah Hulu, Medan Baru, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 20152.

Museum Margasatwa Internasional dan Galeri Rahmat adalah museum unik di Medan dengan koleksi spesies hewan yang diawetkan. Ribuan koleksi satwa yang diawetkan tampak hidup dan nyata seperti di habitat aslinya. Museum ini didirikan pada 14 Mei 1991. Menjadi yang pertama dan satu-satunya di dunia, wisatawan bisa melihat berbagai satwa dari seluruh dunia.

Harga tiket masuk International Wildlife Museum dan Rahmat Gallery

Biaya masuk
Tiket masuk siswa minimal 25 siswa Rp30.000
Tiket masuk umum Rp 75.000

Baca: Tiket Masuk Tjong A Fie Mansion Medan dan Aneka Aktivitas

Anak usia 3 tahun ke atas berlaku harga tiket normal.

Jam buka

Jam kerja Jam buka
Senin minggu mengemas. 09.00 – 17.00

Berbagai koleksi dan aktivitas di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery

Bagian depan gedung Museum & Galeri Satwa Liar Internasional Rahmat Medan Sumut - Em ShalBagian depan gedung Rahmat International Wildlife Museum & Gallery – Foto: GoogleMaps/Em Shal

Hewan yang dipelihara di Museum Rahmat adalah bintang mati. Awalnya, hasil perburuan yang dilegalkan, sumbangan dari lembaga, maupun sesama pemilik galeri. Saat memasuki museum yang megah ini, wisatawan diajak untuk melihat seluruh koleksi dan mendengarkan panduan dari memandu.

Wisatawan dapat melihat berbagai binatang dari seluruh dunia di museum dan galeri ini. Tempat ini adalah rumah bagi koleksi menakjubkan yang terdiri dari berbagai spesies satwa liar dari seluruh dunia. Ribuan hewan, besar dan kecil, ditata secara artistik dan elegan di ruangan ber-AC.

Baca: 12 Tempat Wisata Terbaik di Medan

Lihat perjalanan petualangan pendiri museum

Museum Rahmat didirikan oleh DR. H. Rahmat Shah, pemburu profesional kelas dunia. Rahmat Shah adalah seorang pecinta lingkungan dan petualang di berbagai belahan dunia. Ia menjadi putra Indonesia pertama yang menerima berbagai penghargaan dan penghargaan berburu internasional.

Sebagian besar hewan di Museum & Galeri Margasatwa Internasional Rahmat berasal dari kegiatan perburuan resmi. Wisatawan dapat melihat koleksi museum yang menggunakan konsep standar dunia konservasi dengan penggunaan. Standarnya adalah mencegah kepunahan dan meningkatkan populasi satwa liar di habitat aslinya.

Baca: Terima Kasih Tiket Masuk dan Wahana Waterboom Deli Serdang

Selain melihat koleksi hewan, wisatawan juga bisa melihat koleksi foto dari petualangan Rahmat Shah. Foto-foto tersebut menggambarkan petualangan pemilik museum melintasi berbagai benua untuk mengamati satwa liar.

Koleksi pesona berbagai burung

Ribuan spesies yang diawetkan memenuhi Rahmat International Wildlife Museum & Gallery. Museum di tiga lantai ini mengatur koleksinya sesuai dengan habitatnya, asli dan dalam kondisi sangat baik. Wisatawan dapat melihat satwa langka yang diawetkan dengan penjelasan jenis dan asal usulnya.

Saat memasuki museum di lantai satu, wisatawan terlebih dahulu disuguhi koleksi berbagai jenis burung. Koleksinya ditempatkan dalam kelompok yang disebut Pheasants of the World.

Lihat beruang di salju

Ruang pameran beruang di museum RahmatRuang beruang dipenuhi kumpulan beruang di lingkungan bersalju – ​​Foto: GoogleMaps/Valentine Septri Angelina Gulo

Di Bear Room, wisatawan bisa melihat pajangan berbagai jenis beruang. Beruang-beruang itu tampak berada di salju bersama kawanannya. Wisatawan juga tampaknya melihat hewan berbulu tebal ini langsung di habitat alaminya yang dingin.

Menjelajahi Hutan Belantara Hewan Afrika

Lima Besar Afrika menampilkan hewan-hewan asli benua AfrikaAfrican Big Five menghadirkan koleksi lima hewan terbesar dan paling berbahaya di Afrika yang sedang diawetkan – Foto: GoogleMaps/Gracia Luciana

Di salah satu ruang di lantai satu, wisatawan terkagum-kagum dengan koleksinya Lima Besar Afrika. Ruangan ini menampilkan koleksi gajah, singa, banteng, badak putih, serta Cheetah. Kelima hewan ini merupakan hewan terbesar dan dianggap paling berbahaya di kawasan Afrika.

Wisatawan akan terkesan dengan pameran beberapa hewan yang tidak terdapat di Indonesia. Dengan sistem audio yang bertenaga, suara burung dan binatang lainnya terdengar begitu nyata. Wisatawan dipersilakan untuk menjelajahi alam liar dan bermain game drive yang menyenangkan untuk bertemu dengan berbagai hewan.

Baca: Tiket Masuk dan Wahana Hairos Medan Water Park

Perhatikan binatang gunung

Koleksi menakjubkan lainnya yang bisa dilihat adalah kambing gunung bertanduk keriting. Diklasifikasikan di Les Chèvres de Montagne, sekitar 22 kambing gunung disusun dalam latar pegunungan.

Lihat koleksi Kucing Dunia

Kucing dunia berbagai hewan dari keluarga FelidaeKumpulan hewan di sudut Kucing Dunia – Foto: GoogleMaps/Adi Putra

Pecinta kucing akan dimanjakan dengan koleksi berbagai jenis hewan kucing. Berbagai jenis kucing, besar dan kecil, adalah bagian dari koleksi Cats of the World. Wisatawan juga bisa melihat berbagai jenis pameran kucing liar asing di sini.

Petualangan safari malam

Night Safari di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery Medan, Sumatera Utara - T AlidrusSensasi adrenalin Safari malam dalam gelap dan auman harimau – Foto: GoogleMaps/T Alidrus

Memasuki ruangan safari malam, wisatawan akan diajak merasakan sensasinya sendiri. Ruangan ditata dengan desain khusus seperti hutan di malam hari yang menyeramkan.

Baca: Tiket Masuk dan Wahana Wonders Water World Medan

Tatapan tajam seekor harimau yang telah diawetkan menjadi sapaan bagi wisatawan saat memasuki ruangan. Suara gemuruh raja hutan yang menggema melalui sistem audio akan memacu adrenalin wisatawan. Pencahayaannya remang-remang dan didesain sedemikian rupa untuk membuat suasana jadi ‘hidup’.

Selain suara harimau, wisatawan juga disuguhkan latar belakang berbagai suara hewan nokturnal seperti burung hantu. Koleksinya berisi hewan liar yang hidup di hutan dan hewan yang aktif di malam hari. Hewan yang dipamerkan tidak diklasifikasikan seolah-olah berada di hutan secara bebas.

Ambil foto dengan koleksi serangga sebagai latar belakang Anda

Ambil foto dengan kumpulan kupu-kupu di latar belakangAmbil foto dengan latar belakang koleksi kupu-kupu di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery – Foto: GoogleMaps/Saphira

Wisatawan dapat melihat beragam koleksi serangga yang mempesona di ruang Serangga dan Tengkorak. Ruang lantai dua menampilkan serangga yang belum pernah dilihat wisatawan sebelumnya. Berbagai jenis kupu-kupu, kumbang langka, semut, nyamuk, dan kerangka binatang menghiasi ruangan ini.

Serangga dibingkai dengan hati-hati dengan lapisan kaca di dinding, meja, dan lemari. Wisatawan juga bisa berfoto dan membeli oleh-oleh di ruangan khusus.

Koleksi satwa asli Indonesia di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery

Kerangka hewan asli Indonesia di Rahmat International Wildlife Museum & GalleryKerangka hewan di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery – Foto: GoogleMaps/Hari

Di lantai dua, museum megah ini juga menghadirkan hewan-hewan asli Indonesia. Aneka satwa seperti burung mambruk, harimau sumatera, ular king cobra, komodo tertata rapi.

Wisatawan juga bisa melihat kerangka gajah asia, kerangka kuda nil, dan kerangka orang utan. Selain itu juga terdapat koleksi berbagai jenis burung, penyu dan puluhan satwa lainnya.

Baca: Taman Ahmad Yani: Beragam Aktivitas Wisata Menarik

Koleksi pribadi tokoh olahraga dan sinema dunia

Lantai tiga adalah ruang serba guna dengan koleksi film dunia dan tokoh olahraga yang unik. Ruangan itu dipenuhi dengan foto-foto yang dipamerkan dan barang-barang pribadi orang-orang terkenal dunia. Koleksi piringan hitam dari musisi internasional seperti Michael Jackson juga mengisi koleksinya.

Wisatawan pecinta olahraga akan terkagum-kagum dengan koleksi foto atlet internasional dan tanda tangan mereka. Ada juga kaos sepak bola internasional yang ditandatangani oleh Ronaldo dan rekan satu timnya. Wisatawan juga bisa melihat sarung tinju bertanda tangan Muhammad Ali dan Mike Tyson, serta koleksi dari atlet lainnya.

Wisata edukasi

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery Medan, Sumatera Utara sebagai Destinasi Wisata Pendidikan - Robertus SitumeangRahmat International Wildlife Museum & Gallery Medan Sumatera Utara jadi destinasi pilihan wisata edukasi – Foto: GoogleMaps/Robertus Situmeang

Kehadiran Rahmat International Wildlife Museum & Gallery layak dijadikan sarana edukasi. Wisatawan dapat belajar tentang berbagai satwa liar dan keunikan yang ada di dunia. Museum ini mengajak wisatawan untuk lebih peduli dan terpanggil untuk melestarikan satwa dan lingkungan.

Melalui peragaan satwa, museum ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi wisatawan tentang pelestarian alam. Siswa usia sekolah juga mengunjungi museum untuk meningkatkan kesadaran akan flora dan fauna sejak usia dini.

Museum ini telah menerima banyak penghargaan di bidang konservasi satwa dan pencegahan kepunahan. Obyek wisata ini juga terus menerus melakukan anjuran untuk pelestarian sumber daya alam.

Instalasi Rahmat International Wildlife Museum and Gallery

Selain ruang pameran satwa yang diawetkan, Museum dan Galeri Rahmat juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Rahmat International Wildlife Museum & Gallery memiliki perpustakaan spesies hewan dan habitatnya dari berbagai negara.

Untuk membeli berbagai oleh-oleh unik khas Museum Rahmat, wisatawan bisa berkunjung Toko cendera mata. Ada juga Kafe Pemburu dengan audiovisual tentang perburuan konservasi. Di lokasi ini juga terdapat studio foto dengan fotografer profesional, dan ruang serba guna.

Lokasi dan Akses Wisata Rahmat International Wildlife Museum & Gallery

Museum satwa liar ini terletak di Jl. S. Parman No. 309, Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Telepon: (061) 4569964.

Akses menuju museum cukup mudah karena museum ini berada di tengah kota. Waktu tempuh menuju lokasi kurang lebih 45 menit dari Bandara Internasional Kualanamu.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button