Pada minggu pertama tahun 2023, sebanyak 60.051 orang mengunjungi destinasi wisata di Bantul - WisataHits
Yogyakarta

Pada minggu pertama tahun 2023, sebanyak 60.051 orang mengunjungi destinasi wisata di Bantul

Pada minggu pertama tahun 2023, sebanyak 60.051 orang mengunjungi destinasi wisata di Bantul

INDOZONE.ID – Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul, DIY mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi daerah ini mencapai 60.051 orang.

Direktur Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Aji mengatakan, jumlah wisatawan sudah dihitung untuk minggu pertama tahun 2023.

Data kunjungan wisatawan ke Bantul periode mingguan 2 Januari hingga 8 Januari sebanyak 60.051 orang dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 584,3 juta,” kata Markus, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga: Masuk Daftar Jaringan Kota Kreatif Dunia Versi UNESCO, Bantul Mulai Berbenah

Menurut dia, kunjungan terbanyak terjadi saat libur akhir pekan 6-8 Januari yakni sebanyak 37.673 orang dengan pendapatan PAD Rp 366,2 juta.

“Saat weekend, sebanyak 37.673 wisatawan berkunjung ke Bantul, dimana 3.079 orang atau 8,1 persen melakukan reservasi melalui aplikasi visitjogja,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah setempat juga melakukan pembayaran nontunai bagi wisatawan yang ingin membeli tiket pembalasan di pintu masuk objek wisata.

wisatawan Bantul meningkatWisatawan berduyun-duyun mendatangi objek wisata Pantai Goa Cemara di Kabupaten Bantul, DIY. (Antara/Hery Sidik)

“Dari 37.673 wisatawan selama liburan akhir pekan, 669 orang melakukan pembayaran nontunai, sedangkan 1.109 orang melakukan pembayaran nontunai dari total 60.051 orang,” ujarnya.

Markus mengungkapkan PPKM sudah dicabut pemerintah pusat, sehingga langkah tersebut diharapkan dapat mendongkrak minat wisatawan berkunjung ke Bantul.

Baca Juga: Pasar Cakrawala Bantul Tak Terima Uang, Malah Bayar Pakai Kayu

“Yang lebih bahagia itu yang mau jalan-jalan, yaitu yang awalnya ragu-ragu tapi kemudian karena PPKM sudah dicabut, mungkin berani jalan-jalan,” ujarnya.

Meski begitu, kata Markus, pemerintah setempat selalu mengingatkan wisatawan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini juga berlaku bagi pelaku wisata yang melayani pengunjung, seperti memakai masker dan menyediakan sarana cuci tangan.

“Misalnya warung makan yang tetap melayani dengan masker jauh lebih aman. Kami tetap merekomendasikan agar Pranatan Anyar Plesiran Jogja (peraturan perjalanan baru) ini tidak hilang meski PPKM sudah dicabut,” pungkasnya.

Artikel menarik lainnya:

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button