Simposium Ekonom Muhammadiyah di Solo Bahas Resesi Ekonomi dan Krisis Pangan - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Simposium Ekonom Muhammadiyah di Solo Bahas Resesi Ekonomi dan Krisis Pangan – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Simposium Ekonom Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) pada Jumat (18/11/2022) di Swiss Belinn Hotel Saripetojo, Laweyan, Solo . (Solopos/Persisten Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Simposium Ekonom Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Gabungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) pada Jumat (18/11/2022) di Hotel Swiss-Berlinn, Saripetojo, Laweyan, Kota Solo , menghasilkan serangkaian rekomendasi kunci dari dua tema utama yang menjadi fokus simposium ini.

Simposium dihadiri oleh 45 peserta dan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama bertema Menjelajahi dan membangun kekuatan bisnis organisasi: Antara cita-cita, fakta, dan solusi.

Iklan Daihatsu Rocky Mobil Harga Rp 200 Jutaan Hanya Rp 99.000

Sidang tersebut dipimpin oleh empat keynote speaker yaitu Anwar Abbas (PP Muhammadiyah), Bambang Setiaji (Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur atau UMKT). Kemudian Soetrisno Bachir dan Heppy Trenggono (Dewan Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau MEK PP).

Topik tersebut disampaikan pada sesi kedua Simposium Ekonom Muhammadiyah di Solo Memecahkan Masalah Ekonomi Politik yang Menyandera Bangsa: Usulan Muhammadiyah, dipimpin oleh empat pembicara.

Mereka adalah Hendri Saparini (MEK PP), Fadhil Hasan (MEK PP), Edy Suandy Hamid (Universitas Islam Indonesia atau UII) dan Anton Agus Setyawan (UII). Pada simposium tersebut, peserta membuat beberapa rekomendasi untuk setiap topik yang dibahas.

Baca Juga: World Peace Forum di Solo Revitalisasi Ide Perdamaian dan Keadilan Dunia

Para peserta simposium dan empat narasumber membuat beberapa rekomendasi pada topik pertama. Berdasarkan besarnya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dinilai tidak serta merta mampu membangun ekosistem ekonomi dan bisnis masyarakat yang kokoh.

Kedua, PP Muhammadiyah membentuk super holding company dan mendirikan berbagai jenis perusahaan. Ketiga, belum berkembangnya ekosistem pembiayaan eksternal, dan terakhir, kerjasama pembiayaan antar AUM dinilai lemah, sehingga peluang dari pihak di luar Muhammadiyah masuk dalam kerjasama dan investasi.

Pada topik kedua, peserta Simposium Ekonomi Muhammadiyah di Solo menjawab persoalan oligarki ekonomi politik di Indonesia. Kali ini ada lima rekomendasi dari peserta simposium.

Baca juga: Anggota Istana Putra Mahkota Solo sambut delegasi Forum Perdamaian Dunia

Pertama, prediksi resesi ekonomi yang harus disikapi dengan ketahanan dan penguatan ekonomi di berbagai lini. Kedua, penyelesaian masalah struktural yang mengganggu ekonomi dan terkait dengan oligarki harus dilengkapi dengan penegakan keadilan dalam politik dan ekonomi nasional.

Ketiga, diharapkan pemerintah dapat mencari solusi selain impor terhadap krisis pangan dan energi dan diperlukan langkah-langkah yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Terakhir, penguatan ekonomi nasional diharapkan dapat menjadi penghubung pembangunan ekonomi di Indonesia meskipun sedang menghadapi resesi.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button