Samarinda Sumringah, Citra Niaga, Tepian, Segiri Gymnasium dan Air Hitam akan tampil beda - WisataHits
Jawa Tengah

Samarinda Sumringah, Citra Niaga, Tepian, Segiri Gymnasium dan Air Hitam akan tampil beda

Samarinda – Kota beradab Samarinda akan segera berubah. Setidaknya dari Ujung Mahakam, Citra Niaga, Polder Air Hitam dan GOR Segiri. “Terima kasih atas penjelasannya, tapi saya belum bisa berkomentar soal itu karena masih harus melihat ke lapangan,” kata Wali Kota Samarinda Andi Harun kemarin sore usai menerima masterplan dan tim perencana DED di Balaikota melakukan pemaparan.

Empat tempat umum di Samarinda ini memang mahakarya Samarinda. Citra Niaga peraih penghargaan Aga Khan, GOR Segiri merupakan gedung sarana olahraga yang masuk dalam kategori bangunan heritage. Schwarzwasserpolder adalah jantung timur kota, yang menangani banjir.

Tepian Mahakam juga menjadi ikon kota Samarinda. Andi Harun sepertinya ingin kawasan Tepian menjadi kebanggaan warganya. Samarinda adalah kota tepi laut dan harus dihormati.”Citra Niaga adalah pusat perbelanjaan yang merupakan kombinasi ideal pada masanya,” kata Vergian Septiandy, arsitek Citra Niaga, GOR Segiri dan Polder Air Hitam.

Citra Niaga, kata dia, bukan sekadar mal yang populer di era 80-an. “Semangat pedagang kecil berkumpul di Citra Niaga. Ada kebanggaan dan kepuasan sosial bagi pedagang kecil yang bisa bermitra dengan pedagang besar,” tambahnya.

Citra Citra Niaga tenggelam karena tergerus persepsi masyarakat akan kemewahan dan gengsi sebuah pusat perbelanjaan modern.”Kami sangat ingin Citra Niaga baru tampil beda dan menarik minat kaum milenial,” tambah arsitek muda produktif ini.

GOR Segiri Samarinda, kata Vergian, akan memberikan ruang yang cukup luas bagi pengunjung sekaligus memanjakan pejalan kaki dengan desain trotoar yang nyaman.

Polder Air Hitam, di sisi lain, akan memiliki desain yang sedikit berbeda, menurut Vergian: “Kami menunjukkan jalur jogging yang lezat,” kata Vergian, menambahkan bahwa fungsi polder adalah untuk mengontrol air ketika ada hujan yang tidak biasa. , ditambah jalur pejalan kaki dan pelacakan olahraga.

Menambahkan fitur sosial untuk Poder bukanlah hal baru dan aneh. Polder-polder besar di kota-kota besar di Pulau Jawa bahkan telah ditetapkan sebagai destinasi wisata lokal. “Di Jawa Tengah, Semarang, fungsi polder malah berkontribusi terhadap PAD,” kata arsitek satu anak ini.

Segmen kota yang sedang menyusun masterplannya dan DED adalah upaya Samarinda untuk mengubah citranya sebagai kota banjir menjadi kota peradaban menyambut ibu kota Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Andi Harun juga dikabarkan berencana mengurangi genangan air hingga 47 persen saat hujan deras dengan merevitalisasi drainase. (mk)

Source: mediakaltim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button