Lihat kemeriahan wisata edukasi di Desa Wisata Bromonilan
Siswa Sekolah Ciputra Kasih usai melakukan kegiatan di Desa Wisata Bromonilan, Kamis (10/11). KR-Wakid
Krjogja.com – SLEMAN – Belajar tidak mengenal tempat, tidak terbatas pada gedung sekolah. Inilah prinsip wisata edukasi yang dikembangkan Desa Wisata Bromonilan dan Joglo Pari Sewu saat itu dengan melibatkan dan memperkuat potensi anggota masyarakat di Desa Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Memerah susu kambing etawa bagi warga mungkin terlihat seperti pekerjaan biasa, namun bagi anak SMP, kebiasaan warga ini merupakan hal baru yang mengaktifkan sisi kreatif mereka, karena mereka menyiapkan segelas susu untuk diminum.
Begitu juga ketika mereka belajar memanfaatkan dedaunan di sekitar mereka untuk menciptakan karya yang bernilai ekonomis dengan menggunakan teknik Ecoprint.
“Senang sekali bisa mengetahui dan mempraktekkan cara membuat ecoprint secara langsung,” ujar salah satu peserta dari Sekolah Ciputra Kasih Semarang yang mengikuti 9-11 April.
“Hal ini sesuai dengan tema pembelajaran di Sekolah Ciputra Kasih tentang pembelajaran kewirausahaan,” ujar Satya
Mereka mengeksplorasi berbagai pengalaman dan belajar dari penduduk lokal, seperti: Seperti pembuatan ecoprint, kokedama, memerah susu kambing etawa, mengolah pupuk dan belajar membuat jamu tradisional bersama tim Joglo Pari Sewu Resto di kawasan Desa Wisata Bromonilan.
“Kami sangat puas dengan semua kegiatan di sini. Ini sesuatu yang baru untuk anak-anak, semoga ke depannya lebih banyak lagi kegiatannya,” ujar Steven, Education Advisor di Sekolah Ciputra Kasih. “Selain mengenal tempat yang dulunya merupakan TPA liar dan kini telah disulap menjadi desa wisata yang bagus, anak-anak dapat belajar keterampilan baru, di sini anak-anak juga belajar mengolah kotoran sapi sehingga memiliki nilai ekonomi,” imbuhnya. .
Sebelum melakukan berbagai kegiatan edukasi, siswa-siswi Sekolah Ciputra Kasih Semarang menggelar upacara bendera memperingati Hari Pahlawan pada 10 November di kawasan Desa Wisata Bromonilan. “Senang sekali bisa terlibat dalam kegiatan belajar mereka, tidak hanya jalan-jalan, tapi ada edukasi yang bisa mereka dapatkan,” ujar Guntur, operation manager Joglo Pari Sewu. (Wakid)
Source: news.google.com
