Raja Arab Saudi memiliki proyek ambisius untuk membangun bandara terbesar di dunia
Proyek pengembangan tersebut nantinya akan diberi nama Bandara Internasional King Salman menggunakan dana kekayaan negara Arab Saudi, Dana Investasi Publik.
Pembangunan bandara meliputi area seluas sekitar 57 kilometer persegi dengan enam landasan pacu paralel. Tujuannya tak lain untuk menampung hingga 120 juta pemudik pada 2030 dan hingga 185 juta pemudik pada 2050, serta 3,5 juta ton kargo.
Desain bandara akan menampilkan budaya Saudi untuk menawarkan pengunjung sebuah “pengalaman perjalanan yang unik”.
Bandara ini mengusung konsep Eco-Green yang lebih peduli terhadap lingkungan dan didukung energi terbarukan.
“Bandara Internasional Raja Salman akan memperkuat posisi Riyadh sebagai pusat logistik global, meningkatkan transportasi, perdagangan dan pariwisata, dan bertindak sebagai jembatan antara Timur dan Barat,” lapor Saudi Press Agency.
Arab Saudi memiliki tujuan ambisius untuk menarik 100 juta pengunjung setiap tahun pada tahun 2030 karena berusaha untuk mendiversifikasi ekonominya dari minyak.
Baca juga: Uni Eropa ingin menyetujui sementara batas harga USD 60 per barel untuk minyak Rusia
Setelah lama ditutup untuk pengunjung asing, Arab Saudi mengeluarkan visa turis untuk pertama kalinya pada September 2019.
Tujuannya tentu saja untuk mendongkrak industri pariwisata di negara Timur Tengah tersebut.
Bandara Internasional King Khalid di Riyadh sekarang juga akan menjadi pangkalan bagi maskapai baru RIA Arab Saudi, yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun 2022. Maskapai ini akan menjadi pesaing Emirates dan Qatar Airways.
Source: news.google.com
