Pasar Banjir Kanal Banjir Barat jadi wisata baru di Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Pasar Banjir Kanal Banjir Barat jadi wisata baru di Semarang

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebanyak tiga puluh perahu apung menjadi fenomena menarik bagi masyarakat di Banjir Kanal Barat, Semarang, Jawa Tengah. Ratusan orang tampak datang untuk melihat perahu-perahu yang dipenuhi barang-barang kuliner dan non-kuliner.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan Event Perahu Apung di Banjir Kanal Barat merupakan salah satu upaya meningkatkan perekonomian usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pasca pandemi Covid-19.

Alhamdulillah agar perekonomian kita bisa lebih meningkat, maka UMKM akan tumbuh dan berkembang, dan terakhir jika tempat ini bisa dijadikan rutin dan menarik, pariwisata juga akan meningkat,” ujarnya usai peresmian kapal terapung tersebut.

Hendi, begitu walikota Semarang disapa, mengatakan demikian acara kapal terapung adalah operasi prioritas. Karena selain meningkatkan perekonomian, juga membuat kali selokan yang kebanjiran lebih bersih karena terawat dengan baik.

“Seperti hari ini, tidak ada sampah yang terlihat karena ada aktivitas di sini,” katanya.

Menurutnya, kerjasama dengan nelayan merupakan salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan perahu apung. Pasalnya, kapal tersebut didatangkan oleh beberapa nelayan di Kota Semarang.

“Nelayan perlu dilibatkan karena mereka memiliki jasa perahu, mereka harus memperkuat layanan UMKM,” jelasnya.

Kapal apung yang baru pertama kali digelar ini, kata Hendi, akan terus digelar setiap minggunya. Dengan cara ini, menjadi tujuan bagi wisatawan yang datang ke Semarang.

“Itu sebabnya saya berharap begitu acara ini bisa berlangsung setiap akhir pekan di kota Semarang,” ujarnya.

Pasar Banjir Kanal Banjir Barat jadi wisata baru di SemaranggRAMAI: Suasana pasar perahu terapung di Banjir Kanal Semarang Barat pada Minggu, 14 Agustus 2022. (Adimunkas/Lingkarjateng.id)

Sementara itu, Heri Supriyanto, Kepala Bagian Pertunjukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Semarang, mengatakan butuh waktu sekitar satu bulan untuk mempersiapkan kapal apung tersebut. Harapannya, kapal terapung ini bisa menjadi daya tarik wisata baru, mengundang wisatawan untuk datang.

“Kami memiliki saluran banjir, mengapa tidak kami gunakan? Kami bekerjasama dengan BBWS dan instansi terkait. Harapannya menjadi salah satu pilar utama pariwisata bagi masyarakat,” ujarnya.

Standar keamanan dari tiga puluh kapal di Pertunjukan Perahu Apung diperiksa terlebih dahulu.

“Tidak semua kapal yang disetujui perlu diperiksa satu per satu,” tambahnya.

Bagi pengunjung yang ingin menaiki perahu terapung, cukup mendaftar ke panitia dan menunjukkan KTP serta memakai jaket pelampung sebelum menaiki perahu. Pengunjung juga dipandu oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Di atas kapal, pengunjung kemudian harus membeli barang-barang UMKM yang sudah jadi. Hal ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga meningkatkan pendapatan ekonomi para pelaku UMKM.

“Kapal nelayan di Kota Semarang, setiap pengunjung yang ingin bergabung tinggal mendaftar dengan KTP, tetap pakai pelampung dan belanja,” jelasnya.

Salah satu pengunjung, Panggih, 37, mengaku baru pertama kali berbelanja menggunakan perahu di tengah sungai. Di atas perahu apung, ia dan keluarganya membeli sejumlah kebutuhan sehari-hari untuk dibawa pulang.

“Baru pertama kali, bagus banget, harapannya selalu ada,” ujarnya. (Jaringan Lingkar | Adimungkas – Alquran Lingkar)

Source: lingkarjateng.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button