Program Rumah Dosen Desa IPB inisiasi agrowisata pertama di Nganjuk - WisataHits
Jawa Timur

Program Rumah Dosen Desa IPB inisiasi agrowisata pertama di Nganjuk

NGANJUK, KOMPAS.com – Beberapa dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) digelar Rabu (8/3/2022).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Mudik Dosen (Dospulkam) yang digagas IPB. Dari diskusi inilah muncul ide untuk mendirikan agrowisata pertama di Desa Balongrejo, Kecamatan Berbek, dan Pesudukuh, Kecamatan Bagor, dan sekitarnya.

Baca Juga:Mantan Kepala Desa Nganjuk Tertangkap Dugaan Korupsi Ditangkap Kejaksaan

“Agrowisata, jadi ini masih pilot project,” jelas dosen SMK IPB, Hudi Santoso Kompas.comRabu (3/8/2022).

Hudi menjelaskan, agrowisata yang ditawarkan tidak sebatas membentuk objek wisata pertanian. Sebaliknya, itu menciptakan kawasan agrowisata yang terdiri dari desa-desa yang berbeda di daerah yang sama.

“Kalau hanya objek, sebut saja itu daya tarik wisata. Daerah (agrowisata) yang kita rintis akan kita kembangkan. Itu yang akan kita coba telusuri, apa saja keunikan yang ada di desa tersebut,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Hudi, pihaknya dan rekan-rekannya akan mendukung Desa Balongrejo dan Pesudukuh di Kecamatan Bagor. Mereka mengumpulkan data dan mengidentifikasi potensi yang dapat dimanfaatkan dalam agrowisata.

“Jadi potensi yang ada berkaitan dengan agrowisata, dimulai dari pertanian. Jadi pertanian dalam arti yang lebih luas dari hulu ke hilir. Ambil tempe misalnya, dimulai dari kedelai dan diakhiri dengan industri pembuatan tempe,” ujar dosen IPB asal Kecamatan Pace, Nganjuk ini.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono mendukung penuh inisiatif agrowisata yang digagas Hudi dan rekan-rekannya sebagai bagian dari kegiatan Dosen Kembali ke Desa.

Tatit berharap pilot project agrowisata ini tidak hanya wacana.

“Ini bukan sekedar kegiatan formal, ada tindak lanjut. Omong-omong, ada ahli yang menangani ini, jadi saya katakan, ada Bapedda, ada biro pariwisata yang mewakili, dari camat, silakan diskusikan,” kata Tatit usai acara.

“Untuk mendesain dan DED-nya agar mereka (ilmuwan IPB) benar-benar bisa menerjemahkannya,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) itu.

Tatit mengatakan kawasan Desa Balongrejo dan Pesudukuh memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata.

“Di Balongrejo, selain tanaman padi juga ada melon,” ujarnya.

Selain itu, Tatit mencontohkan di Desa Bulu yang tidak jauh dari Desa Balongrejo dan Pesudukuh. Desa ini, kata Tatit, terkenal sebagai sentra bonsai.

“Kemudian di Ngumpul (desa) dari awal ada DAM Ngumpul yang tentunya bisa dibangun jika dikelola secara profesional dengan ilmu yang mereka (dosen IPB) miliki,” kata Tatit.

Tatit kini menunggu hasil penelitian Hudi dan rekan-rekannya. Setelah studi selesai, Tatit bersama orang yang tertarik Pihak terkait akan berusaha mewujudkan pilot project agrowisata di Desa Balongrejo dan Pesudukuh dan sekitarnya.

Baca Juga: Kisah Mahasiswa Nganjuk Raih Beasiswa BUMN dan SPP Gratis

“Untuk anggarannya bisa dari APBD kabupaten, dari APBN juga bisa dari APBDes. Kekayaan desa otomatis akan datang dari desa,” pungkasnya.

Sekadar informasi, diskusi di Balai Desa Balongrejo ini juga dihadiri oleh dosen SMK IPB lainnya yaitu Wahyu Budi Priatna, Kepala Desa Pesudukuh, dan orang yang tertarik terkait di Nganjuk.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: surabaya.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button