Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sedang mengkaji bangunan bersejarah untuk mendongkrak sektor pariwisata - WisataHits
Jawa Tengah

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sedang mengkaji bangunan bersejarah untuk mendongkrak sektor pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sedang mengkaji bangunan bersejarah untuk mendongkrak sektor pariwisata

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang (Disbudpar) saat ini sedang mengkaji bangunan bersejarah di ibu kota Jawa Tengah untuk mendongkrak sektor pariwisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, diperlukan database bangunan cagar budaya. Pihaknya akan melakukan pemetaan dan pendataan ulang dengan melibatkan tim ahli pusaka. Hanya saja, pihaknya masih kesulitan mengumpulkan data karena sejarah Semarang banyak disimpan di Museum Belanda di Leiden.

“Selama ini kami kesulitan mengumpulkan data atau naskah sejarah karena kebanyakan ada di Belanda,” ujarnya, Kamis (3/12/2023).

Wing mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mendalami sejarah Kota Semarang di Museum Belanda Leiden.

Dengan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dia berharap mendapatkan akses ke Museum Belanda di Leiden. Pasalnya, birokrasi yang ada cukup rumit.

“Harapan kita bisa dimudahkan, mungkin kita bisa mendapatkan transkrip sejarah, dokumen atau data lain tentang sejarah Semarang,” ujarnya.

Menurutnya, data dan transkrip sejarah akan memudahkan tata letak bangunan cagar budaya di Kota Lunpia. Selain itu, Kota Semarang saat ini sedang berupaya merevitalisasi Semarang lama, yaitu Kota Tua, Kampung Melayu, Pecinan, dan Pekojan.

“Harapan kami bisa menjadi pendukung Semarang kuno yang sedang dikembangkan oleh pemerintah kota. Nantinya akan dijual sebagai objek wisata sejarah, religi dan lainnya bagi wisatawan,” jelasnya.

Wing melanjutkan, Disbudpar akan terus menggandeng pemilik bangunan cagar budaya untuk memastikan kelestariannya. (ya)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button