PLN bantu Desa Batara Papring di Banyuwangi untuk meresmikan rumah budaya - WisataHits
Jawa Timur

PLN bantu Desa Batara Papring di Banyuwangi untuk meresmikan rumah budaya

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA – PLN mendukung Desa Batara Papring Banyuwangi melalui program PLN Peduli dalam pengembangan pendidikan dan budaya serta kearifan lokal, agar pendidikan dapat berkembang dan tumbuh dan mengakar, sehingga kekayaan budaya lokal dapat terus dilestarikan.

Kali ini kegiatan TJSL PLN UIP JBTB berpedoman pada ISO 26000 yang menyentuh pada pengembangan pendidikan dan kebudayaan.

“Kami berharap kiprah PLN Peduli di Indonesia dapat berkontribusi pada Sustainable Development Goals yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals,” kata Muhammad Ramadhansyah, General Manager PLN UIP JBTB, Selasa (1/11/2022).

Ramadhansyah menambahkan, melalui program PLN Peduli, PLN sangat peduli terhadap lingkungan, khususnya transmisi PLN.

“Pendidikan dan budaya menjadi salah satu perhatian program PLN Peduli, khusus Kalipuro berada di kawasan rencana pembangunan Paiton-Watudodol/Kalipuro SUTET 500 kV,” jelasnya.

PLN sangat mendukung perkembangan pendidikan khususnya di Desa Batara Papring.

Pendidikan dipadukan dengan kearifan lokal, sehingga sangat kaya akan budaya dan kemudian menjadi daya tarik tersendiri, yang dikembangkan menjadi desa wisata edukasi berbasis kearifan lokal.

Kampung Batara Papring sudah 2 tahun dibawah kepemimpinan PLN UIP JBTB dan PLN berharap dapat lebih mengembangkan masyarakat dengan mendukung program PLN Peduli sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap meningkat melalui perbaikan menjadi pendidikan di tempat.

“PLN Peduli terus mengembangkan masyarakat agar taraf hidup masyarakat bisa meningkat. Hal ini mendorong PLN untuk membantu desa Batara Papring juga,” kata Ramadhansyah.

PLN mempengaruhi perkembangan pendidikan dan pengembangan budaya.

Rumah budaya yang diresmikan merupakan sarana pengembangan pendidikan, masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai tempat belajar bagi sekolah adat, sekolah literasi dan sekolah kesetaraan.

“Kami berharap dengan bantuan PLN dan para pemangku kepentingan yang terlibat, kekayaan budaya di daerah ini tetap terjaga seiring dengan peningkatan pendidikan,” kata Ramadhansyah.

Dengan dua hal tersebut, PLN optimistis akan muncul sumber daya manusia yang unggul sehingga masyarakat bisa lebih berkualitas dan kesejahteraannya meningkat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button