Pesona Ranu Kumbolo, Wisata Danau Lereng Gunung Semeru - WisataHits
Jawa Timur

Pesona Ranu Kumbolo, Wisata Danau Lereng Gunung Semeru

PeekLifestyle Celebrities – Ranu Kumbolo adalah wisata yang menarik bagi para pendaki. Karena keindahan Danau Ranu Kumbolo tidak bisa dibohongi.

Bahkan keindahan Danau Ranu Kumbolo juga pernah dijadikan lokasi syuting film 5cm. Film ini terkenal dengan poin-poin makna yang dikandungnya.

Tak hanya itu, untuk mencapai Ranu Kumbolo tentunya terdapat jalur pendakian yang cukup sulit. Karena itu, bisa melihat matahari dari Ranu Kumbolo sangat istimewa.

Diketahui Danau Ranu Kumbolo terletak di Gunung Semeru yang memiliki sejarah sejarah saat terbentuk, Ranu Kumbolo juga dikenal sebagai danau air tawar yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Malang, Lumajang, Jawa Timur.

Ranu Kumbolo memiliki perkemahan bagi para pendaki. Rute di Ranu Kumbolo juga merupakan bagian dari rute termudah dari Ranu Pani menuju puncak Mahameru.

Selain itu Ranu Kumbolo juga sering dijadikan sebagai tempat transit para pendaki Gunung Semeru. Danu Ranu Kumbolo juga menjadi salah satu staging point bagi para pendaki Gunung Semeru sebagai tempat bermalam atau berkemah.

pin istirahat

Foto: Pintrest

Jika Anda ingin menuju Ranu Kumbolo namun berasal dari luar Jawa Timur, Anda dapat mengambil rute penerbangan ke Malang dari Bandara Abdurrahman Saleh. Jika Anda suka santai, Anda bisa naik kereta ke stasiun kota baru.

Setelah sampai di kota Malang, Anda bisa mencari angkutan umum. Anda bisa naik Tumpang Village Major dan berhenti di Terminal Tumpang.

Selanjutnya, Anda bisa berwisata ke Ranu Pani dengan menggunakan jeep yang disewa warga sekitar.

Perjalanan menuju Ranu Kumbolo bukanlah perjalanan yang mudah. Karena jika Anda ingin mengikuti wisata ini, Anda harus melakukan aktivitas fisik terlebih dahulu untuk meningkatkan kekuatan fisik Anda untuk mendaki.

Pinterest

Foto: Pinterest

Selain itu, untuk menuju Ranu Kumbolo perlu menyiapkan tiga KTP, surat keterangan sehat dan juga materai. Karena di Ranu Pani, sebelum kenaikan, Anda akan diminta untuk mendaftar dengan menunjukkan surat-surat untuk menjaga keamanan dan identitas jika terjadi sesuatu.

Yang perlu Anda perhatikan adalah perlengkapan pendakian. Anda perlu menyiapkan perlengkapan pendakian seperti jaket, kaos kaki, sarung tangan, topi dan perlengkapan makan serta kebutuhan lainnya.

Pinterest

Foto: Pinterest

Sebelum anda mengetahui apa saja wisata yang ada di Ranu Kumbolo. Anda akan melihat dulu sejarah asal usul danau ini.

Memang Ranu Kumbolo berpotensi menjadi objek wisata yang menarik hingga saat ini. Daya tariknya berada di dataran yang relatif tinggi di atas permukaan laut yang terdapat danau/kolam.

Selain itu, air Danau Ranu Kumbolo juga jernih karena menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Apalagi di perairan danau Anda bisa mengamati kehidupan hewan seperti belibis.

Ranu Kumbolo diketahui muncul dari kawah besar Gunung Jambangan. Kemudian kawah besar Gunung Jambangan mengembun, sehingga air yang ditangkap tidak mengalir turun secara otomatis oleh gravitasi.

Selidiki, Ranu Kumbolo ternyata merupakan laboratorium alam yang cocok untuk kegiatan penelitian dan observasi lapangan bagi para pemerhati lingkungan. Namun bagi para pendaki, Ramu Kumbolo merupakan tempat singgah atau beristirahat sambil mempersiapkan perjalanan menuju puncak Mahameru.

Di Danau Ranu Kumbolo, persis di sebelah barat, terdapat prasasti kuno peninggalan. Prasasti tersebut diyakini merupakan peninggalan dari masa kejayaan kerajaan Hindu di Nusantara.

Ternyata pada prasasti di tepi Danau Ranu Kumbolo terdapat sebuah prasasti yaitu Ling Deva Mpu Kameswara Tirthayatra. Prasasti tersebut berasal dari tahun 1182 M.

Selain Prasasti Ranu Kumbolo, juga terdapat batu andesit di puncak Gunung Semeru. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Jawa Kuno sekitar tahun 1447 Masehi.

Semeru memiliki catatan sejarah letusan yang tercatat dari tahun 1818 hingga 1913. Kemudian, pada tahun 1941-1942, tercatat aktivitas vulkanik yang berlangsung lama.

Pusat Vulkanologi dan Pengurangan Bahaya Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa pencairan lahar terjadi antara 21 September 1941 dan Februari 1942. Saat itu erupsi mencapai lereng timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter.

Selanjutnya, pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960 tercatat beberapa aktivitas vulkanik satu demi satu. Baru pada 1 Desember 1977, longsoran lahar menghasilkan awan panas longsoran hingga 10 km di Besuk Kembar.

Gunung Semeru memang merupakan salah satu gunung berapi yang aktif karena aktivitas vulkaniknya. Diketahui, pada tahun 2008 tercatat beberapa kali letusan dalam kurun waktu 15 Mei hingga 22 Mei 2008.

Pinterest

Foto: Pinterest

Ranu Kumbolo adalah sebuah danau air tawar di pemerintahan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Danau ini terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Ranu Kumbolo diketahui memiliki luas kurang lebih 15 hektar.

Danau ini merupakan titik transit untuk melanjutkan perjalanan mendaki puncak Mahameru di Gunung Semeru. Disebut puncak Mahameru adalah puncak tertinggi di pulau Jawa.

Ranu Kumbolo indah saat matahari terbit di antara dua bukit hijau. Selain itu Ranu Kumbolo juga memiliki panorama yang indah pada malam hari, karena dari Ranu Kumbolo seseorang dapat menikmati galaksi dan gugusan bintang.

Danau ini disebut juga bukit cinta, yang konon mendaki bukit dengan memikirkan kekasih tanpa menoleh ke belakang, bisa bahagia bersama. Namun, semakin tinggi Anda mendaki, semakin indah tampilannya.

Pinterest

Foto: Pinterest

Biaya masuk ke Danau Ranu Kumbolo sekitar Rp 10.000 per orang dan Rp 20.000 per tenda. Untuk mencapai Danau Ranu Kumbolo ada dua alternatif yaitu Via Watu Rejeng dan Bukit Ayek – ayek.

Jalur Watu-Rejeng jauh lebih mudah ditempuh dibandingkan jalur Ayek-Ayek, namun memakan waktu lebih lama. Sedangkan berkendara melalui jalur Bukit Ayek-Ayek jauh lebih cepat, namun jalan yang ditempuh lebih curam dan cukup berbahaya.

Dari pos pendaftaran di Ranu Pani, berjalan kaki lima sampai tujuh kilometer menuruni lereng yang ditumbuhi bunga edelweis. Meski bunga edelweis ini tumbuh liar, namun jangan sembarangan memetiknya karena bunga ini merupakan bunga langka yang harus kita lestarikan.

Saat Anda tiba di Watu Rejeng yang memiliki situs tebing curam yang indah. Perjalanan Anda selanjutnya akan ditemani dengan pemandangan lembah dan bukit yang ditumbuhi pohon cemara dan pinus.

Sesampainya di Danau Ranu Kumbolo, Anda bisa mendirikan tenda dan berkumpul bersama para pendaki. Jika cuaca cerah di malam hari, Anda juga bisa melihat gugusan bintang di Bima Sakti yang indah. (bb)

Source: www.intipseleb.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button