Praktisi optimis bahwa bisnis pariwisata akan terus berkembang meskipun terjadi resesi - WisataHits
Jawa Timur

Praktisi optimis bahwa bisnis pariwisata akan terus berkembang meskipun terjadi resesi

Praktisi optimis bahwa bisnis pariwisata akan terus berkembang meskipun terjadi resesi

LENSAINDONESIA.COM: 2023 ditetapkan sebagai tahun resesi. Apakah industri pariwisata negara akan terpengaruh?

Hal tersebut dibahas secara luas dalam topik Peluang dan Tantangan Seputar Industri Pariwisata di Tahun Resesi yang menjadi bahasan seru dalam forum PHMI Fest, agenda memperingati HUT ke-8 (Perhimpunan Hotel dan Media Indonesia).

Acara tersebut dihadiri oleh Sudadi, Sekretaris Disbudporapar Kota Surabaya, Eko Mujiono, Ketua ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia) DPD Jatim, Firman S. Permana, GM Surabaya Suites, dan Didi Tjandra, Branch Manager Blibli Jatim.

“Surabaya tidak memiliki sumber daya alam untuk menarik wisatawan. Tapi sebagai kota pahlawan, Surabaya memiliki banyak peninggalan sejarah yang juga bisa menarik wisatawan,” kata Sudadi.

Ia menambahkan, selain target yang sudah banyak diketahui selama ini, Surabaya akan mengutak-atik sudut yang belum banyak diketahui publik.

“Kalau Jakarta punya destinasi Old City dan Semarang punya Old City, maka Surabaya akan memaksimalkan kawasan Old City-nya,” ujarnya.

Program yang disiapkan Disbudporapar Kota Surabaya, lanjutnya, telah menghidupkan kembali pesona Benteng, Bulak, eks Lapas Kalisosok yang akan kita bangun kembali untuk direvitalisasi sebagai wisata heritage.

Ia juga mencontohkan, kawasan sepanjang Kalimas, sekitar masa lalu Gedung Negara Grhadi hingga Monkasel, memiliki banyak bangunan budaya-sejarah yang berpotensi menjadi daya tarik wisata utama.

Belum lagi yang ada di Jl Karet, Kya Kya, Jl Panggung dan Ampel yang semuanya punya sejarah Surabaya kuno, jelasnya.

Sementara itu, Firman juga menyatakan bahwa Surabaya memiliki potensi wisata sejarah yang sangat menarik yang perlu digali lebih dalam.

“Selama pandemi saya melakukan city tour dengan beberapa komunitas biker. Di sana saya baru tahu ada makam mantan Bupati Surabaya di kawasan Jl Baliwerti,” ujarnya.

Pentingnya kerjasama ini juga ditegaskan oleh Eko Mujiono.

“Surabaya memiliki banyak potensi wisata. Sayangnya, tidak ada yang ‘menjual’,” ujarnya.

Bagi Eko, Pemkot Surabaya belum banyak melibatkan organisasi seperti ASPPI untuk mengoptimalkan potensi wisata.

“Kami memiliki tour guide, tour guide, tour planner, tour operator. Mereka yang mendesain untuk tamu yang akan datang. Mereka adalah corong pariwisata,” imbuhnya.

Dengan terjalinnya kerjasama antar instansi ini, Eko semakin optimis potensi wisata Surabaya akan memiliki “nilai jual” yang lebih baik lagi untuk menarik wisatawan.

“Yang biasa ‘menjual’ Surabaya tidak banyak terlibat,” pungkas Eko.@Rel-Licom

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button