Pengabdian Masyarakat ITtelkom Surabaya Maksimalkan Pengelolaan Sampah di Desa Ondomohen Oasis - WisataHits
Jawa Timur

Pengabdian Masyarakat ITtelkom Surabaya Maksimalkan Pengelolaan Sampah di Desa Ondomohen Oasis

IT Telkom Surabaya melakukan program pengabdian masyarakat di Kampung Oasis Ondomohen. (doc/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi bersama dengan pendidikan dan pengajaran dan penelitian. Bagian integral dari kegiatan ini tidak lepas dari peran serta seluruh civitas akademika, baik dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan maupun alumni. Dalam pelaksanaan Dharma ini, IT Telkom Surabaya melakukan kegiatan amal di Kampung Oasis Ondomohen pada Senin, 25 Juli 2022.

Yakni di Kampoeng Oasis, Jalan Ondomohen Magersari V, Desa Ketabang, Kecamatan Genteng. Pengabdian kepada masyarakat berbasis kegiatan pengelolaan sampah warga dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Salah satu hal yang diolah yaitu ranting atau batok kelapa menjadi briket arang, yang kemudian menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak dan gas dalam kegiatan industri dan domestik masih dilakukan secara manual.

“Briket arang yang dihasilkan Kampung Oase telah lolos uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, menunjukkan komposisi terbaik dibandingkan daerah lain. Namun, kami melihat cara tersebut kurang efektif dan memakan waktu karena masih dilakukan secara manual. Menggunakan teknologi, kami menciptakan mesin frais dan mesin cetak di sini yang bisa membantu,” kata Khodijah Amiroh, Managing Director.

Ini memiliki tujuh anggota: tiga anggota fakultas (Khodijah Amiroh, Rizqa Amelia dan Aulia Rahma Annisa) dan empat mahasiswa Annisa Rizkyta Nabilah, M. Ardiansyah Al Faiz, Raynor Cavan dan Donita Desi. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mempromosikan kapasitas produksi briket arang yang masih relatif rendah, serta memperkenalkan produksi briket arang kepada masyarakat luas, menyasar wisatawan dan memenuhi pesanan.

Dua mesin yang diproduksi yaitu Mesin Penggiling Tempurung Kelapa FFC-23 yang menggunakan roda gigi baja untuk menggiling batok kelapa menjadi tepung. Terdiri dari hopper, body dan grinder dan spout. Menggunakan air dan kelapa serta mesin diesel Jiandong R180, tempurung kelapa yang sudah digiling kemudian dikirim ke mesin cetak briket arang dengan dua tahap pencampuran dan pencetakan.

Mixing berguna untuk mengaduk adonan arang untuk melumatkan bahan sehingga menghasilkan kualitas cetakan yang lembut, halus, dan sempurna. Adonan briket kemudian otomatis dicetak sesuai keinginan.

“Adonan yang sudah jadi dijemur selama 2 sampai 3 hari setelah dibuat, tapi sebelum dijemur diolesi minyak goreng bekas agar mudah gosong saat digunakan. Dengan mesin ini, kegiatan penggilingan dan pencetakan hanya membutuhkan waktu 1,5 jam sedangkan pekerjaan manual membutuhkan waktu berhari-hari.” kata M. Ardiansyah Al Faiz.

Muhammad Arief Hilmi, Camat Genteng yang turut hadir dalam penyerahan dan sosialisasi alat tersebut, menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

“Terima kasih telah memilih desa ini sebagai kegiatan amal, desa ini luar biasa dalam hal pengelolaan lingkungan. Dengan bantuan alat ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan dengan membuat briket arang sebagai oleh-oleh dalam paket wisata. Nanti wisatawan akan menerima juga demo cara pembuatannya. Kami juga berharap tidak berhenti sampai disitu saja tetapi juga dapat terus bekerjasama dengan kampus ITtelkom di Surabaya atau melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.” Imm

Source: duta.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button