Museum Karst Indonesia bukan sekadar tempat untuk berswafoto - WisataHits
Jawa Tengah

Museum Karst Indonesia bukan sekadar tempat untuk berswafoto

Museum Karst Indonesia bukan sekadar tempat untuk berswafoto

Bisnis.com, WONOGIRI – Museum Karst Indonesia (MKI) di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, merupakan wadah edukasi masyarakat tentang fenomena karst. Karst sendiri merupakan bentang alam yang terbentuk dari reaksi terus menerus antara batugamping dengan air yang bersifat asam.

Museum ini dianggap sebagai museum karst terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Sejak tahun 2022, MKI resmi diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

“Kelonggaran kita banyak, tapi pendidikannya lebih kepada anak sekolah, yaitu anak sekolah dasar dan mahasiswa. Mereka memiliki minat belajar yang tinggi, meskipun tidak menutup kemungkinan ada kelompok lain yang ingin memahami [tentang karst]kata Etika Restu Pramesti, Pemandu MKI, Selasa (31/01/2023).

MKI dibagi menjadi tiga lantai. Lantai pertama berfokus pada penjelasan tentang karst dan kehidupan masyarakat. Aneka bebatuan dari kawasan karst dipajang di lantai dua, lengkap dengan boneka dan model peragaan. Di lantai tiga, di auditorium, pengunjung bisa menikmati film dokumenter tentang karst.

Etik menjelaskan kepada wartawan bahwa ada tujuh geosite di sekitar kawasan MKI yang bisa dikunjungi wisatawan. Beberapa geosite tersebut adalah Gua Tembus Pandang, Gua Potro-Bunder, Gua Gilap, Gua Mrica, Gua Sapen, Gua Sonya Wuri dan Gua Sodong. “Salah satu gua mereka digunakan untuk pertapaan kuno, sekarang tidak lagi,” katanya.

Sebelum menjadi tempat wisata, masyarakat sekitar MKI memanfaatkan goa sebagai sumber air bersih. Etika menjelaskan bahwa saluran air di dalam gua digunakan masyarakat untuk mandi dan mencuci.

Air yang terkumpul di Luweng, sebutan untuk sumur di gua-gua vertikal, juga dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

“Ada beberapa Luweng di sini. Baru kemarin kami ambil alih dari Luweng Sapen, pembuangan airnya cukup banyak,” jelas Etik.

Etik menambahkan, banyak pengunjung museum yang tertarik berswafoto dengan para model dan memamerkan patung. MKI sendiri menunjukkan kekayaan geologis kawasan karst yang terbentang tidak hanya di kawasan Gunung Sewu, tetapi juga di Indonesia dan mancanegara. Para pengunjung datang dari berbagai daerah mulai dari Yogyakarta, Surakarta, Semarang hingga Jakarta.

“Kalau lantai yang paling populer itu biasa saja selfie di bawah. Karena ada arca. Kalau di atas memang ilmu karst, ada batu gamping dan sebagainya,” jelas Etik.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button