Menteri PDTT meresmikan fasilitas wisata Watu Lakar Pacitan - WisataHits
Jawa Timur

Menteri PDTT meresmikan fasilitas wisata Watu Lakar Pacitan

PACITAN, KANALINDONESIA.COM: Kunjungan Kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (MENDES PDTT), Dr. dr H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, di Kabupaten Pacitan, Minggu (16/10) meresmikan Sarana dan Prasarana (Sarpras) pengembangan Daya Tarik Wisata Lakar Watu di Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. 2022).

Peresmian Wisata Watu Lakar ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Des PDTT Dr. dr H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd didampingi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji serta para kepala desa dan tokoh adat di desa setempat.

Usai kunjungan tersebut, Menteri Desa PDTT menyampaikan bahwa wisata desa ini nantinya dapat meningkatkan efisiensi ekonomi warga sekitar Watu Lakar.

“Kami melihat para pedagang juga betah di desa ini. Pengembangan desa wisata ini berbasis SDGs, yang dilakukan dengan melakukan pemutakhiran microdata berbasis desa. Sehingga kita akan bisa melihat perbedaan permasalahan yang ada, menyentuh dan merangkul masyarakat serta menghadapi permasalahan dengan membangun desa wisata dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.

Menteri menambahkan, “Saya sudah melihat di sini (warung UKM) semua bakul (pedagang) warga di sini, bahkan barang yang dijual juga asli dari hasil pertanian desa ini. Ini suatu kehormatan bagi kami dan saya mengajak semua orang untuk mengikuti apa yang telah dilakukan di Kabupaten Pacitan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Sumberharjo Hariadi mengatakan dengan diperkenalkannya wisata alam ke depan diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kawasan ini kita percantik dengan wisata buatan, mulai dari kolam ikan, kolam renang, ada juga taman, pendopo, patung ikonik Watu Lakar, nanti dikelola BUMDes dan PAD layang,” ujarnya.

Hariadi mengatakan, objek wisata alam tersebut diketahui menelan biaya sekitar ratusan juta rupiah untuk membangunnya. Dana tersebut selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan BUMDes setempat, didukung oleh masyarakat Desa Sumberharjo secara gotong royong.

“Kurang lebih Rp 250 juta habis untuk anggaran sebelumnya. Dari pemerintah APBDes, Bumdes akan menerima sekitar 150 juta rupiah dan 100 juta rupiah swadaya,” jelas Hariadi.

FYI: Tiket wisata cukup murah. Setiap pengunjung hanya membayar Rp 5.000 per orang, ditambah biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5.000 untuk mobil.(Lc)

Source: kanalindonesia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button