Meditasi menjadi wisata baru di lokasi Fokus Watu Genuk – Jawa Tengah - WisataHits
Jawa Tengah

Meditasi menjadi wisata baru di lokasi Fokus Watu Genuk – Jawa Tengah

FOKUS BOYOLALI TENGAH – Yosep berkali-kali menyeka air matanya agar bisa menemukan ketenangan saat bertapa di situs Watu Genuk. Ia mengikuti makna dari setiap tahapan yang baru saja dilaluinya, diawali dengan pengambilan air suci di Watu Gentong sebagai sarana untuk mensucikan diri lahir dan batin.
“Pentingnya tong ini adalah jika masyarakat ingin ke sanggar Pamujan (lokasi Watu Genuk), mereka harus membersihkan diri dulu di sana,” kata Yosep.
Watu Gentong terletak sekitar 100 meter di bawah bukit kompleks Watu Genuk. Yosep harus jalan kaki, tidak hanya mengambil air di Watu Gentong. Tapi pertama-tama dia duduk untuk bermeditasi dengan hormat dan meminta izin. Dia membakar beberapa dupa. “Diberkati,” katanya.
Setelah bermeditasi sekitar 15 menit, warga Ampel Boyolali ini mengaku bisa merasakan menyatu dengan alam. Dalam penyatuan ini dia bisa merasakan energi positif dari kuil.
“Di Pura Watu Genuk, saya merasakan energi positif berupa energi welas asih yang begitu kuat. Tidak ada energi negatif di sini,” kata budayawan Boyolali Herritage Society.
Seperti diberitakan, Situs Watu Genuk merupakan situs peninggalan sejarah di Dusun Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, yang konon merupakan candi. Hal itu menyusul ditemukannya tiga candi pembantu di kawasan Situs Watu Genuk dalam penelitian ekskavasi tahap II oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Selain itu keberadaan lingga, yoni, nandi dan lain-lain menandakan bahwa situs ini pernah digunakan sebagai tempat pemujaan umat Hindu. Berdasarkan penanggalan dan bentuk ornamen yang ada, bangunan ini diperkirakan antara abad ke-9 dan ke-10 Masehi.
Adapun tiga candi pembantu, menurut Yosep, merupakan simbol dari syarat-syarat perjuangan untuk bebas dari nafsu, bentuk, dan rupa. Di tengah candi juga terdapat ornamen burung garuda yang duduk di atas kura-kura sebagai penyangga yoni. Saat bertapa di tempat ini, Yosep pun mengaku tak lagi merasakan emosi apapun. Semua keinginan dan pikirannya bersatu dalam hubungannya dengan alam.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button