Kiai Mahfufz Meninggal, Gus Jazil: Siap Melanjutkan Perjuangan Panjengan - WisataHits
Jawa Timur

Kiai Mahfufz Meninggal, Gus Jazil: Siap Melanjutkan Perjuangan Panjengan

INFORMASI NASIONAL – Rois Syuriah PCNU Gresik KH Mahfudz Ma’shum meninggal dunia pada hari Sabtu 15 Oktober (15 Oktober 2022) dini hari. Kiai kharismatik yang juga pengurus Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Dukun Gresik (Ponpes) itu meninggal dunia di usia 80 tahun setelah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid merasa sangat kehilangan atas meninggalnya guru tercinta. “Kiai Mahfudz yang telah membimbing saya dalam ilmu dan kehidupan. Jangan tinggalkan kami, tapi Yang Maha Penyayang telah memanggilmu. Selamat jalan Kiaiku,” kata Gus Jazil yang kembali ke Gresik dari Jakarta begitu mendengar kabar meninggalnya Kiai Mahfudz. Sabtu. 15 Oktober 2022.

Gus Jazil mengaku punya banyak kenangan khusus dengan Kiai Mahfudz. Sebagai santri di Pesantren Ihyaul Ulum Dukun Gresik, Gus Jazil dibimbing langsung oleh Kiai Mahfudz. Bahkan, setelah lulus dari Pesantren Ihyaul Ulum, Gus Jazil melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta, juga atas arahan langsung Kiai Mahfudz. “Kiai Mahfud mengasuh saya di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum selama 6 tahun, Dukun Gresik dengan ilmu dan akhlaknya,” ujarnya.

Di mata Gus Jazil, Kiai Mahfudz adalah sosok Kiai dengan kepribadian yang sederhana, sabar, dan bijaksana. “Dia juga sangat peduli dengan urusan umat, baik dalam dakwah, politik dan sosial, khususnya pendidikan,” kata Gus Jazil.

Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, Kiai Mahfudz tidak hanya aktif sebagai pengurus NU, tetapi juga anggota DPRD Gresik. “Dia Mustasyar DPC PKB Gresik dan mentor saya. Bagi saya pribadi, KH Mahfudz adalah contoh bagaimana hidup dan menghadapi masalah masyarakat. Dia tidak petualang, tegas dan terbuka dalam kehidupan sehari-hari,” kata Gus Jazil.

Ketua Ikatan Alumni PTIQ Jakarta juga menyampaikan doa terbaik untuk para guru. “Selamat tinggal Kiaiku. Insya Allah perjuangan Panjengan akan terus kita lanjutkan,” ujarnya.

Gus Jazil mengaku sangat beruntung karena dibesarkan langsung oleh Kiai Mahfudz. Bahkan, belum lama ini, saat kesehatannya sudah mulai menurun, Kiai Mahfudz menyempatkan diri menghadiri acara Istighosah akbar yang digelar PKB di Surabaya.

“Saya merasa beruntung karena terakhir bertemu dengan beliau saat memimpin doa peresmian Pesantren Sunanul Muhtadin yang saya dirikan. Dia hadir bersama Gus Muhaimin, guru politik saya,” ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan, Gus Jazil juga memberikan penghormatan terakhir kepada Kiai Mahfudz Ma’shum dengan menghadiri pemakaman kiai.

Untuk melanjutkan perjuangan Kiai Mahfudz, selain aktif berjuang melalui jalur politik, Gus Jazil kini mendirikan Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadi di Sidayu, Gresik.

Source: nasional.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button