Kemenparekraf meminta dukungan industri kreatif, tidak hanya menggalakkan digitalisasi pemasaran produk - WisataHits
Jawa Tengah

Kemenparekraf meminta dukungan industri kreatif, tidak hanya menggalakkan digitalisasi pemasaran produk

TEMPO.CO, solo – Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf) Oneng Setya Harini berharap dukungan pelaku ekonomi kreatif dapat meningkatkan kualitas ekonomi. Selain itu, diharapkan bantuan akan diperluas durasi tinggal (Duration of stay) wisatawan yang melakukan perjalanan ke kawasan wisata lokal.

“Program ini juga bisa menjadi bentuk daya tarik wisata,” kata Oneng di sela-sela selesainya pelatihan peningkatan kapasitas usaha Fashion Ekonomi Kreatif di kawasan wisata Borobudur atau DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya, Kamis (17/10) malam. 2022.

Melalui program ini, produk batik nantinya bisa dipasarkan secara digital. Selain itu, program tersebut memungkinkan wisatawan untuk datang ke destinasi wisata, mengikuti kursus pelatihan membatik, dan sebagainya. “Ini akan menjadi atraksi yang menarik,” kata Oneng.

Baca: Sandiaga Klaim RI Negara Industri Kreatif Dunia Ketiga, Punya D-Kop dan Drama Horor

Menurut Oneng, program tersebut sejalan dengan tujuan pariwisata yang berkualitas durasi tinggal itulah tujuan Kemenparekraf. “Kalau ada objek wisata seperti itu, kami mendukungnya.”

Tidak hanya pemasaran produk yang menjadi fokus pendampingan, namun para perajin ikat celup juga didorong untuk lebih meningkatkan potensinya. Tujuannya untuk menonjolkan keunikan motif dan desain tie-dye pada masing-masing kelompok.

“Keunikan ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Fokus pendampingan tidak hanya pada digitalisasi pemasaran produk saja,” kata Oneng.

Pelatihan dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB). Program yang ditujukan bagi para pelaku Fashion Creative Economy (ekraf), khususnya pengrajin tie-dye di daerah ini, sebelumnya telah berjalan selama 105 hari dan resmi berakhir pada Kamis 17 November 2022 di Harris Hotel Solo.

Direktur Utama Pelaksana Harian BPOB Agustin Warinangin menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaku industri kreatif fashion, khususnya pengrajin ikat celup agar lebih kreatif dan inovatif.

Selanjutnya: Materi pelatihan dimulai dengan …

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button