Dinas Pariwisata Yogya mendorong Gamelan menjadi atraksi budaya di sekitar hotel - WisataHits
Jawa Tengah

Dinas Pariwisata Yogya mendorong Gamelan menjadi atraksi budaya di sekitar hotel

TEMPO.CO, Yogyakarta – Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong pengelola hotel untuk memanfaatkan ruang-ruang di sekitar hotelnya untuk menampilkan pertunjukan seni tradisional seperti permainan gamelan. Hal ini dikarenakan hotel merupakan hub mobilitas dan tempat bertemunya wisatawan dari berbagai latar belakang budaya yang berkunjung ke Yogyakarta.

“Kehadiran kesenian tradisional seperti gamelan menjadi daya tarik wisata tersendiri dan menjadi pengalaman serta sarana edukasi,” kata Kepala Biro Pariwisata DIY Singgih Raharjo di sela-sela peresmian zona gamelan di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, April 7. Sep 2022.

Selain itu, ada hampir 200 hotel berbintang di DI Yogyakarta yang bangunannya memadai untuk rutin menampilkan pertunjukan seni tradisional seperti gamelan. “Gamelan ini harus mampu menciptakan dan menjaga nilai budaya serta mengharumkan nama hotel, terutama bagi wisatawan yang menginap,” ujarnya.

Menurut Singgih, pergerakan sektor pariwisata bukan hanya soal jumlah destinasi di suatu daerah atau jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana. Namun juga pelayanan apa saja yang diberikan agar wisatawan merasa nyaman dan senang untuk kembali lagi.

Singgih juga mengatakan bahwa gamelan Kyai Yasa Arum yang diperkenalkan oleh Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta adalah salah satu contohnya. Bukan sekedar contoh pelestarian budaya Yogyakarta yang dilakukan dari sekitar hotel. Tapi juga contoh perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya ini untuk sektor pariwisata.

Sementara itu, GKBRAA Paku Alam mengatakan gamelan yang dimainkan di lingkungan hotel bisa menjadi pengalaman berharga bagi wisatawan. “Tidak hanya sekedar pengalaman, kehadiran gamelan merupakan sarana edukasi dan pelestarian budaya yang melengkapi kekhasan Yogya,” ujarnya.

Hotel Royal Ambarrukmo dikenal sebagai hotel yang sarat dengan nuansa budaya Yogyakarta. Di dalam gedung, sejumlah relief dan karya seniman era Revolusi dipajang di sudut hotel untuk memberikan nuansa berbeda. Relief aktivitas masyarakat di lereng Gunung Merapi dan di Jawa Tengah menjadi hiasan yang indah bagi pengunjung.

Di kawasan ini juga terdapat Pendapa peninggalan Keraton Yogyakarta. Hotel ini menyelenggarakan berbagai kegiatan setiap hari untuk menghidupkan suasana bangunan bersejarah ini. “Salah satunya adalah penyajian gamelan ini untuk representasi budaya,” kata General Manager Hotel Royal Ambarrukmo Herman Courbois.

WICKSONO PRIBADI

Baca Juga: Kebaya Masuk UNESCO, Inilah 12 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang Diakui UNESCO

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. Klik bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button