Kedai Kopi Hamur Mbah Ndut Kayutangan “Konsep Keturunan” menjadi favorit wisatawan mancanegara. Bahkan, mantan Menteri Perdagangan era SBY itu juga mengunjungi toko tersebut - WisataHits
Jawa Timur

Kedai Kopi Hamur Mbah Ndut Kayutangan “Konsep Keturunan” menjadi favorit wisatawan mancanegara. Bahkan, mantan Menteri Perdagangan era SBY itu juga mengunjungi toko tersebut

Mantan Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof Let's Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D menikmati secangkir kopi di kedai Hamur Mbah Ndut pada 12 Agustus 2022.  (adalah)Mantan Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof Let’s Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D menikmati secangkir kopi di kedai Hamur Mbah Ndut pada 12 Agustus 2022. (adalah)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kedai Kopi Mbah Ndut Kayutangan “Konsep Keturunan” menjadi juara bagi wisatawan mancanegara. Bahkan, mantan Menteri Perdagangan era SBY itu juga mengunjungi kedai kopi di Gang 4 Jalan Basuki Rahmad, Nomor 938, Desa Kauman, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Seperti diketahui, sangat sayang untuk melewatkan kawasan wisata Kayutangan Heritage di Kota Malang. Nuansa bangunan bergaya Art Deco dihadirkan dengan apik, termasuk kulinernya. Salah satu kafe di sana bahkan menjadi magnet pengunjung yang kuat.

Kafe bernama Hamur Mbah Ndut ini berdiri belum lama ini. Namun daya tariknya membuat penikmat kopi betah cukup lama untuk berhenti di situ. Kesan lama diperkuat dengan lokasi di 4-Hand-Gasse.

Uniknya, sajian kopi di sana hanya menjual varietas otentik dan jajanan jadul. Berikut keunikan wisata kuliner di Malang yang sayang untuk dilewatkan.

Saat Anda memasuki Hamur Mbah Ndut Coffee Shop, Anda bisa merasakan nuansa tahun 1960-an yang tak salah lagi. Karena posisi ruko menyatu dengan rumah, ciri khas masyarakat tempo dulu.

Rudi Haris, pemilik kafe yang juga tinggal di rumah tersebut, mengatakan, bangunan komersial tersebut telah dibangun di tempatnya sejak tahun 1923 dan berlokasi di 4 Jalan Basuki Rahmat Gang No. 938.

Rudi Haris (65) menuangkan kopi brew ke Hamur Mbah Ndut Kedai miliknya di Jl Basuki Rahmad Gang 4 No 938 (ft.cholil).Rudi Haris (65) menuangkan kopi brew ke Hamur Mbah Ndut Kedai miliknya di Jl Basuki Rahmad Gang 4 No 938 (ft.cholil).

Atap bangunan bermotif pelana berukuran 8,5×17,5 meter persegi. Pemilik pertama adalah Haji Ridwan dan Mardikyah, diturunkan melalui keluarga Ny. Saadiyah dan sekarang didiami dan dikelola oleh Rudi Haris, keturunan ketiga Ny. Mardhkyah, dengan tetap menjaga aslinya.

“Masih asli dan rumahnya belum diubah. Hanya bagian depan yang ditambahkan. Ada kanopi dan toko. Kanopi ini juga sudah ada sejak lama, sejak tahun 1994. Jadi baru pertama kali ada canopy di Indonesia, jadi saya pasang. Ada banyak barang lama di sini juga, jadi mari kita keluarkan dulu. Sejak radio dibeli pada tahun 1961, tanda terimanya masih ada. Harganya waktu itu Rp 6.900, beli di toko Srikandi di perlintasan sana. Sekarang ruko itu sudah menjadi Hotel Whiz Prime,” kata Rudi, Kamis (20 Oktober 2022).

Dari penelusuran awak media, ada banyak furnitur khas Hamur Malang Lawas. Hamur berarti rumah dalam bahasa Malanga kuno. Seperti namanya, Kedai Kopi Hamur Mbah Ndut juga memiliki furnitur vintage yang dipamerkan mulai dari kursi dan lemari kayu tua, teko, kaset, telepon, timbangan, pannier, televisi dan radio.

saksi sejarah.  Salah satu radio yang dimilikinya adalah radio peninggalan kakek dan nenek Mbah Ndut, dibeli dengan kuitansi tahun 1961 (ft.cholil)saksi sejarah. Salah satu radio yang dimilikinya adalah radio peninggalan kakek dan nenek Mbah Ndut, dibeli dengan kuitansi tahun 1961 (ft.cholil)

Rudi mengatakan bahwa dia dulu menjalankan toko kelontong di rumah ini. Sejak tahun 2018, saat Pemkot Malang menetapkan kawasan Kayutangan sebagai kawasan wisata, Rudi Must membuka kafenya karena melihat potensi banyak wisatawan yang datang ke desanya.

Menurutnya, kedai kopi miliknya merupakan kedai pertama di koridor Kayutangan Heritage. “Toko pertama setelah desa ini diakui sebagai tempat wisata oleh Wali Kota Malang,” katanya.

Jadi sebelum penghuni lain mendirikan kafe, saya pergi dulu. Kemudian, karena tempat saya ramai, banyak orang mulai bergabung (memulai kedai kopi). Jika rumah ada di sini, itu juga mendukung tempat itu. Ini adalah rumah kakek-nenek istri saya, rumah para pundes untuk keluarga besar. Padahal, rumah Mbah Ndut selalu dikenal karena badan ibu mertua saya gendut,” jelas pria dengan tiga anak asal Kayutangan ini.

Disela perbincangan dengan SurabayaPost.id, Rudi tampak menyuguhkan menu yang tidak biasa di tokonya, yakni hanya kopi seduh dan latte. Di kedainya ia juga menjual jajanan manis berupa kue onde onde, jemblem dan sekoteng, yang bisa menjadi teman asyik sambil minum kopi di kedainya.

Untuk harga, Rudi menjualnya ramah kantong, yakni Rp 7.000 untuk kopi seduh, sedangkan latte Rp 8.000 dan tas Rp 5.000. Jam operasional, setiap hari dari jam 8 pagi WIB dan biasanya sebelum matahari terbenam ditutup sementara dan dibuka kembali setelah Isya.

Keunikan kafe dan konsep heritage di Kayutangan konon sudah sampai ke telinga masyarakat Malaysia. Menurut Rudi, di awal pembukaan Kampoeng Kajoetangan, ia mendapat dua tamu dari negara tetangga yang merupakan penikmat rumah-rumah bersejarah.

Mantan Menteri Perdagangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof Let Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D berkunjung ke toko Hamur Mbah Ndut pada 12 Agustus 2022.  (adalah)Mantan Menteri Perdagangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof Let Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D berkunjung ke toko Hamur Mbah Ndut pada 12 Agustus 2022. (adalah)

“Dia adalah arsitektur rumah tua. Ketika dia membuka IG-nya, dia mengatakan bahwa rumah saya muncul. Kemudian mereka terbang ke Surabaya dan melanjutkan perjalanan mereka di sini. Waktu itu saya tidak buka, saya masih bersih-bersih, tapi orang itu sudah berdiri di depan pagar. Mereka duduk di lantai dan minum kopi selama setengah hari sementara saya disuruh bercerita tentang desa. Kemudian langsung pamit ke Malaysia. Jadi dari Malaysia ke Indonesia, tujuannya hanya sampai di sini. Itu semangat buat saya,” lanjut Rudi.

Selain itu, ada juga beberapa wisatawan dari mancanegara lainnya, seperti B. dari Belanda, Jerman, Perancis, Malaysia (pencinta warisan arsitektur), Brunei.

“Baru-baru ini mantan Menteri Perdagangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Prof. Mari Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D. Dia menyempatkan diri mampir ke toko saya pada 12 Agustus 2022,” jelasnya.

Dengan kebaikannya, Rudi selalu menemani pengunjung di tokonya (ft.cholil)Dengan kebaikannya, Rudi selalu menemani pengunjung di tokonya (ft.cholil)

Sejak saat itu, ia menjadi lebih optimis dan terus menyebarkan pariwisata, mengundang pemilik rumah di sekitarnya untuk terbuka dengan wisatawan. Tujuannya agar wisata heritage di Kayutangan semakin semarak.

“Saya mendengar bahwa akhirnya banyak pemilik rumah membuka pintu mereka. Ketika apartemen saya buka, orang ingin masuk, silakan lihat, tolong, bahkan jika mereka ingin melihat kamar saya, mereka dipersilakan. Jadi yang paling open house adalah rumah saya,” ujarnya.

Bahkan, kata dia, Wali Kota Malang H. Sutiaji sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan UKM untuk mendongkrak perekonomian di kota Malang.

Walikota Malang H. Sutiaji menyempatkan diri mengunjungi Toko Hamur Mbah Ndut beberapa waktu laluWalikota Malang H. Sutiaji menyempatkan diri mengunjungi Toko Hamur Mbah Ndut beberapa waktu lalu

“Dia juga menyempatkan untuk mampir ke toko kami beberapa waktu lalu,” pungkasnya. (kecil)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button