Batu Pandang Ratapan Angin, HTM, fasilitas dan lokasi - WisataHits
Jawa Tengah

Batu Pandang Ratapan Angin, HTM, fasilitas dan lokasi

Batu Pandang Ratapan Angin merupakan tempat wisata di kawasan Dieng yang menyuguhkan pemandangan alam super eksotik. Anda akan menyaksikan kemegahan pegunungan dan perbukitan yang mengelilingi kedua danau atau kolam tersebut. Nama danau tersebut adalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Eksotisme alamnya terasa semakin sempurna dengan sejuknya udara yang menyelimuti objek wisata ini.

Sesuai dengan namanya, tempat wisata di Wonosobo ini cocok dijadikan sebagai tempat merenung atau berkabung. Namun, ternyata sejarah dari nama tersebut tidak sesederhana itu, lho. Penasaran bagaimana kisah selengkapnya? Simak info lengkapnya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Batu Angkruk Dieng, Santai dan Selfie di Atas Awan

HTM dan jam operasional Batu Pandang Ratapan Angin

Harga tiket masuk Batu Pandang Ratapan Angin sangat terjangkau. Hanya dengan Rp 10.000 per orang, wisatawan sudah bisa menikmati keindahan alam yang jarang ditemukan di tempat lain. Bagi yang membawa kendaraan, dikenakan biaya parkir sekitar Rp 3.000 untuk sepeda motor. Lalu ada biaya tambahan jika ingin menjajal spot foto atau wahana tertentu dengan harga terjangkau.

Jam operasional adalah 06.00-17.30 WIB dari Senin hingga Minggu. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah menikmati di pagi atau sore hari matahari terbit atau matahari terbenam. Agar tidak terlalu ramai pengunjung dan mengantri di spot foto, sebaiknya datang kapan saja hari dalam seminggu. Anda juga harus menekankan bahwa jam operasional dan HTM dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pemandu.

Fasilitas dan lokasi

Fasilitas di Batu Pandang Ratapan Angin cukup lengkap. Ada tempat parkir, toilet, warung makan, bumi perkemahan, spot foto, paviliun, dan berbagai wahana pemacu adrenalin. Lokasi wisata berada di Theater, Jl. Raya Dieng, Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah 56354. Tempatnya tidak jauh dari Tugu Dieng dan dekat dengan tempat wisata lainnya seperti Teater Dataran Tinggi Dieng.

Setelah memarkir kendaraan dan sampai di pos jaga, Anda masih harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Karena lokasinya yang berada di perbukitan, wisatawan harus berkutat dengan panjat tebing. Namun, bukan jalan terjal yang akan Anda lalui. Namun tangga ditata dengan rapi untuk memudahkan wisatawan.

Mitos Asal Usul Nama Batu Pandang Ratapan Angin

Nama Batu Pandang Ratapan Angin sebenarnya mengandung cerita mistis yang diyakini masyarakat setempat. Cerita dimulai dengan jakpiknik.com dan dimulai pada zaman dahulu ketika seorang pangeran dan istrinya tinggal di tempat ini. Keduanya hidup damai hingga kedatangan pria lain yang membuat sang wanita berpaling dari sang pangeran. Sang pangeran sangat marah dan dengan kekuatan yang dia miliki dia mengutuk istrinya menjadi batu yang bengkok.

Pria yang menjadi selingkuhan juga menjadi batu berdiri. Kedua batu tersebut ditumpuk di atas bukit. Setiap hembusan angin yang menerpa batu seringkali terdengar seperti seseorang yang meratap penuh penyesalan. Masyarakat sekitar meyakini hal itu sebagai ratapan sedih dan penyesalan istri sang pangeran.

Keajaiban alam dengan dua danau

Batu Pandang Ratapan Angin memiliki pesona yang langka. Mulai dari puncak batu yang menjadi simbolnya, Anda bisa melihat pemandangan Pegunungan Dieng, dua buah danau yang menawan, hingga pepohonan yang memanjakan mata. Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang berdampingan memiliki warna air yang jernih. Pada suatu kesempatan kedua danau ini memancarkan warna yang indah, hijau dan biru.

Duduk di atas batu karang menghadap pemandangan alam memang luar biasa. Semua beban dan pikiran bisa hilang begitu saja, itu saja obat yang sebenarnya. Udara dan angin sepoi-sepoi di perbukitan ini membuat wisatawan betah berlama-lama di sana. Pemandangan semakin eksotis saat matahari menghujani sinarnya di pagi dan sore hari.

Spot foto dan wahana seru

Batu Pandang Ratapan Angin tidak hanya menampilkan keindahan alamnya yang mempesona, tetapi juga menawarkan banyak spot foto Instagramable. Spot foto tersebut memiliki konsep kekinian dengan latar belakang alam yang begitu menawan. Jangan lupa abadikan momen dengan kamera terbaikmu ya. Datanglah lebih awal agar tidak perlu mengantri untuk mencoba spot foto.

Selain spot foto, destinasi wisata Wonosobo yang populer ini juga menawarkan beberapa wahana yang akan memacu adrenalin. Salah satunya adalah jembatan gantung merah putih di ketinggian 10 meter. Jembatan berayun dengan angin tepat di depan pegunungan, danau dan pepohonan hijau. Soal keamanan jangan khawatir, petugas akan menyediakan alat pengaman dan membatasi jumlah wisatawan untuk menghindari hal-hal negatif.

Wahana lainnya adalah rubah terbang atau sepeda gantung. Rasakan sensasi bergelantungan dengan lintasan yang cukup panjang pandangan menarik di bawahnya. Untuk menuju ke suatu tempat rubah terbangWisatawan akan menaiki sepeda motor yang disediakan petugas.

Rengekan Batu Pandang sangat direkomendasikan bagi sobat Djava yang mau obat Dengan anggaran minimal. Bagi yang ingin berfoto berburu, tempat ini pasti cocok! Jangan lupa jaga kebersihan selama berlibur di sana ya! (Ris/Djavatoday)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button