KA Bandara Yogyakarta Tingkatkan Frekuensi Perjalanan Jadi 24 Kali Sehari – ANTARA News Mataram
YOGYAKARTA (ANTARA) – KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menambah frekuensi perjalanan menjadi 24 kali perjalanan pulang pergi per hari, terhitung mulai Rabu (17/8) atau dalam rangka memperingati HUT ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia yang bertepatan dengan.
“Dengan penambahan frekuensi perjalanan ini, kami berharap dapat melayani lebih banyak pelanggan,” kata Humas Bandara KAI Diah Suryandari dalam siaran pers yang diterima di Yogyakarta, Selasa.
Sebelumnya, KA Bandara YIA mengoperasikan 20 perjalanan per hari atau 10 perjalanan pulang pergi dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Stasiun Bandara YIA. Menurut dia, peningkatan frekuensi perjalanan kereta api ke Bandara YIA karena kereta bandara merupakan salah satu sarana transportasi menuju Bandara YIA yang banyak diminati masyarakat, baik pelaku bisnis maupun wisatawan.
“Untuk memenuhi minat dan permintaan masyarakat, kami memutuskan untuk meningkatkan frekuensi perjalanan dari 20 kali sehari menjadi 24 kali sehari,” katanya. Perjalanan kereta api bandara dari Stasiun Tugu Yogyakarta dimulai pada pukul 05:00 WIB dan perjalanan terakhir dijadwalkan pada pukul 18:00 WIB. Sedangkan perjalanan pertama dari Stasiun Bandara YIA dimulai pukul 07:21 WIB dan terakhir dimulai pukul 19:15 WIB.
Meski frekuensi naik KA Bandara YIA mengalami peningkatan, namun harga tiketnya tidak berubah yaitu masih Rp 20.000 dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Stasiun Bandara YIA dan sebaliknya. Dari Stasiun Wates ke Stasiun Yogyakarta atau sebaliknya masih Rp 10.000.
Tiket dapat dibeli secara online melalui aplikasi KAI Access, website Railink atau aplikasi Kereta Bandara. Sedangkan pembelian offline dilayani di mesin penjual otomatis serta counter service di stasiun keberangkatan.
Baca Juga: Yogyakarta Coba Branding Setiap Desa Wisata
Baca Juga: Volume Penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta Tumbuh 71,42 Persen
Sebelumnya, KA Bandara YIA yang semula berkapasitas 100 persen telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 120 persen sehingga penumpang dapat menahan beban maksimal 20 persen dari kapasitas.
Source: mataram.antaranews.com
