Jokowi buru-buru bangun jalan tol hingga melintasi “perut” gunung
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. Pembangunan jalan tol baru dapat memperlancar hubungan antar daerah, mempersingkat jarak dan waktu tempuh, “terasa sejengkal”.
Pada saat yang sama, kondisi geografis Indonesia yang bergunung-gunung dan berbukit membuat banyak pembangunan jalan tol menjadi sulit. Mereka bahkan harus menggali tanah bukit atau gunung atau menembus perut gunung.
Namun, terowongan tol ini sebenarnya memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya, tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akan menjadi tol dua terowongan pertama di Indonesia.
Berikut beberapa proyek tol yang perlu masuk ke perut gunung:
Tol Cisumdawu
Tol Cisumdawu, Jawa Barat akan memiliki terowongan terpanjang di Indonesia dan merupakan jalan tol pertama yang memiliki terowongan.
Terowongan Kembar Tol Cisumdawu memiliki panjang 472 meter dengan diameter 14 meter dan terletak di Seksi II Ruas Rancakalong-Sumedang yaitu di Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Jalan tol tersebut diharapkan bisa beroperasi akhir tahun ini dan terdiri dari enam seksi yang akan dibangun dengan biaya Rp 8,4 triliun.
Tol Yogyakarta-Bawen
Jalan tol sepanjang 75,82 km ini akan melewati terowongan melalui bukit setinggi 500 meter. Agar tidak merusak objek wisata Bandaran yaitu perkebunan kopi yang terhampar luas. Lokasi titik terowongan berada di antara Ambarawa dan Temanggung
Pertama, data Kementerian PUPR menunjukkan setidaknya ada tiga potensi desain terowongan yang berdekatan.
Ketiga titik tersebut berada di sekitar kawasan Pingit yang berada di antara pertigaan Temanggung dan SS Ambarawa. Tapi hanya satu terowongan yang diputuskan.
Pekerjaan konstruksi jalan tol ini akan dimulai Oktober tahun lalu sebesar 5%. Jalan tol ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2023 dan beroperasi secara komersial pada tahun 2024.
Tol Semarang-Solo
Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol Semarang-Solo yang juga cukup rumit. Karena jalan tol tersebut harus melewati rangkaian pegunungan yang membentuk rangkaian Gunung Ungaran.
Tol ini juga disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Tol Cipularang karena harus membelah bukit dengan metode Pappras dan menuangkan sisi-sisinya untuk menghindari longsor. Di seksi III Bawen-Salatiga cukup terjal.
Hingga 2017, jalan tol ini telah beroperasi dengan biaya Rp 6,1 triliun. Sambungan lima kabupaten/kota yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Boyolali dan Karanganyar.
Saat Anda mendekati kota Salatiga, pemandangan Gunung Merbabu menghiasi perjalanan sebagai latar belakang pintu tol kota yang dijuluki De Schoonste Stad van Midderi-Jawa, atau kota terindah di Jawa Tengah.
Tol di Sumatera
Tidak hanya jalan tol di Jawa, tetapi juga pada saat pembangunan jalan tol Bakauheni-Tebanggi Besar di Lampung, batu harus ditembus.
Begitu pula tol Padang-Pekanbaru yang membentang sepanjang 254 km akan dilengkapi terowongan yang menembus rangkaian Bukit Barisan. Rencananya nanti paling tidak ada dua terowongan.
Mengutip laporan BPJT, jalan tol Pekanbaru-Padang yang dibangun dengan biaya Rp24,1 triliun diharapkan selesai seluruhnya pada 2024.
[Gambas:Video CNBC]
artikel berikutnya
Proyek besar Jokowi, bandara hingga bendungan besar
(dce)
Source: news.google.com