Ingat, Kota Batu adalah kota wisata, bukan kota pelecehan seksual! - WisataHits
Jawa Timur

Ingat, Kota Batu adalah kota wisata, bukan kota pelecehan seksual!

Tugumalang.id – Kota Batu menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Namun kali ini bukan karena tempat wisata yang indah. Namun akibat pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Julianto Eka Putra (JE).

Baru-baru ini, dua mantan siswa SMA SPI Kota Batu yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh JE membuat pengakuan di podcast Deddy Corbuzier yang tayang dua hari lalu atau Rabu, 6 Juli 2022. Sejauh ini, podcast tersebut telah dilihat oleh setidaknya 5,2 juta orang.

kota batuKorban pelecehan dan kekerasan seksual di tangan salah satu pendiri SMA SPI, Kota Batu, angkat bicara di podcast Deddy Corbuzier. Foto: Tangkapan layar podcast

Secara terpisah, Ketua SMA SPI Kota Batu Risna Amalia Ulfa mengatakan siswanya sering mendapat pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya. Tentu saja hal tersebut cukup mengganggu psikis siswa sehingga mengganggu konsentrasi saat belajar.

Ia juga mengatakan, kegiatan di sekolah tetap berjalan seperti biasa. Namun sisi negatifnya, kasus ini juga memiliki dampak yang signifikan, baik pada kondisi mental para siswa maupun pada pendanaan dari para donatur.

Sebagai pelaksana kegiatan sekolah sehari-hari, Risna mencoba fokus pada kelanjutan berbagai kegiatan pendidikan yang ada. “Kami juga menyuruh mereka untuk fokus ke sekolah. Sayang kalau pendidikan tidak dilanjutkan,” katanya, Kamis (7/7/2022), seperti diberitakan sebelumnya oleh media tersebut.

Di tengah hiruk-pikuk yang mau tidak mau membawa nama Kota Batu secara nasional, penting untuk diingat bahwa branding kota ini adalah kota wisata, bukan kota pelecehan seksual.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tempat wisata di tempat ini. Sejumlah tempat wisata di Kota Batu adalah Jatim Park 1, Jatim Park 2, Jatim Park 3, Museum Angkut, Wisata Selecta Batu, Batu Night Spectacular, Gunung Banyak Sky Park, Alun-Alun Kota Batu dan lain sebagainya.

kota batuSuasana Taman Rekreasi Selecta. Foto: Ulul Azmy

Kota Batu sebagai kota wisata juga tercermin dari banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu pada masa liburan sekolah 2022. Hal ini terlihat dari tingkat hunian hotel yang mencapai 100 persen dalam sepekan terakhir.

Menurut Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi, pasca pandemi Covid-19 kata Ketua PHRI Kota Batu. Dia mengungkapkan okupansi hotel dan kunjungan wisatawan di Kota Batu meningkat pesat. “Kalau weekdays sudah 50 persen (hotel occupancy), weekend 80-100 persen,” kata Sujud, Selasa (7/5/2022). .

Peningkatan okupansi ini terjadi sejak pertengahan Juni 2022. Melihat tren tersebut, Sujud optimistis jumlah kunjungan wisatawan bisa terus meningkat hingga akhir tahun 2022.

kota batuSeorang pengunjung dengan senang hati berswafoto di salah satu tempat wisata Kota Batu. Foto: Ulul Azmy

“Sebaiknya selama liburan sekolah ini. Selain liburan sekolah, saat ini banyak masyarakat yang berwisata untuk menginap dan berwisata di sini,” imbuhnya.

Sebelumnya, ekonomi pariwisata Kota Batu ambruk total di masa pandemi COVID-19. Sujud mengatakan okupansi hotel selama dua tahun terakhir 0 persen. Sekarang situasinya terbalik lagi.

“Kami berharap pandemi sudah benar-benar mereda sehingga kegiatan ekonomi wisata kita bisa kembali normal seperti biasa,” harapnya.

Selain itu, karena branding Kota Batu sebagai kota pariwisata, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menargetkan jumlah kunjungan wisatawan meningkat menjadi 5 juta wisatawan pada 2022. Target ini jauh lebih tinggi dari target kunjungan tahun 2021 yaitu 2,4 juta wisatawan.

Nah, berdasarkan data tersebut, bisa dikatakan bahwa Kota Batu masih identik sebagai kota wisata, bukan kota pelecehan seksual, bukan?

Reporter: Ulul Azmy
Penerbit: Irham Thoriq

Source: tugumalang.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button