Gus Ipin mengandalkan program menggertak untuk mengurangi kemiskinan di Trenggalek - WisataHits
Jawa Timur

Gus Ipin mengandalkan program menggertak untuk mengurangi kemiskinan di Trenggalek

Liputan6.com, Jakarta – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin mengatakan, memandang rendah isu kemiskinan atau bullying menjadi andalan untuk menekan angka kemiskinan di Trenggalek.

Arifin berharap program bullying bisa menekan angka kemiskinan di Trenggalek, meski bukan program baru. Program menggertak ini berfokus pada gerakan yang disebut 3 handout.

Informasi sedekah pertama. Jadi jika Anda melihat ada yang membutuhkan bantuan, Anda bisa langsung melaporkannya ke posko Gertak untuk ditindaklanjuti.

“Jadi mohon jika ada warga kurang mampu yang belum mendapat bantuan bisa datang ke posko pelayanan kami,” ujarnya saat mengunjungi SCTV Tower di Senayan, Senin (12/12).

Kedua, partisipasi dalam amal. Dia meminta semua pihak untuk bekerja secara langsung untuk menyelesaikan masalah kemiskinan. Salah satunya adalah pembentukan pasukan merah jambu, relawan yang bekerja secara sukarela. Selain itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pihak lain seperti Anzor dan Muhammadiyah.

“Semua orang membantu semua orang. Kalau ada rumah yang jelek, kita benahi bersama. Jika tidak ada sanitasi yang baik, kita akan bekerja bersama-sama,” katanya.

Ketiga, sedekah untuk penghidupan. Arifin menyatakan, jika memiliki harta lebih, tolong bantu mereka yang membutuhkan. Mampu memberikan modal usaha untuk menjamin kehidupan.

“Karena tidak semua orang miskin masih produktif, ada yang sangat perlu untuk bisa mendapatkan jaminan hidup yang layak mulai dari gizi dan kesehatan termasuk yang tidak ditanggung BPJS. BPJS. Sampai saat ini kami usulkan ke data terintegrasi di pusat agar mereka bisa mendapatkan kartu HIS,” lanjutnya.

Siapa saja yang ingin melapor bisa mengakses gertakan ini melalui website, bisa datang langsung ke tempat atau melalui hotline. Anda juga dapat mengirim pesan ke Instagram @poskogertak. Nantinya, semua pengaduan diperiksa untuk melihat apakah mereka layak mendapatkan bantuan atau tidak.

Diakui Arifin, angka kemiskinan di Trenggalek cukup tinggi, pernah mencapai 14-15 persen. Bahkan saat Covid-19 melanda, angka kemiskinan di Trenggalek justru naik. Namun, dengan adanya program anti kemiskinan, termasuk Gertak, angka kemiskinan bisa ditekan.

“Dulu Covid digit kedua dan sekarang sudah turun dua digit lagi jadi lumayanlah walaupun garis kemiskinan naik karena inflasi, harga komoditas naik jadi sebenarnya garis kemiskinan naik tapi jumlah orang miskin naik turun. Artinya kekayaan masyarakat juga mulai meningkat,” jelasnya.

Arifin mengatakan, di Trenggalek angka kemiskinan ekstrim hanya sekitar 1,8 persen dari 10. Inilah orang-orang di Trenggalek, banyak orang yang hidup di garis kemiskinan.

“Tapi hanya 1,8 persen yang benar-benar sangat miskin, mungkin hanya sekitar 11.000 orang dan itu akan mengintervensi massa. Kalau mereka masih produktif, lalu apa yang akan mereka lakukan, mulai dari bertani sampai nelayan pesisir, kita lakukan bersama-sama.” bersama-sama,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button