Jelang Libur Nataru 2023, Wisata Bromo ke Malang-Banyuwangi Diburu Warga - WisataHits
Jawa Timur

Jelang Libur Nataru 2023, Wisata Bromo ke Malang-Banyuwangi Diburu Warga

Surabaya

Persiapan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 dimulai oleh masyarakat, termasuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata termasuk yang ada di Jawa Timur.

Ketua Asosiasi Internasional Mitra UMKM & Pariwisata (Asitra) Imam Mahmudi mengatakan penjualan tiket ke luar negeri saat ini cenderung lebih murah dibandingkan penjualan domestik. Menurutnya, untuk tiket ke Kuala Lumpur hanya Rp 1,5 juta.

Menurutnya, wisatawan asal Indonesia juga mengapresiasi harga yang murah. Karena harga tiket dan akomodasi di negara tetangga dinilai lebih murah dibandingkan harus berlibur ke daerah lain yang masih pedalaman.

“Itu harganya, itu sudah PP (return)”, kata Mahmudi detik Jawa Timur jika dikonfirmasi, Sabtu (17/12/2022).

Ditambahkannya, Bromo saat ini masih menjadi destinasi wisata dominan di Jawa Timur. Juga aneka kuliner dan pantai di Malang dan Banyuwangi. Meskipun demikian, kunjungan ke Jawa Timur termasuk yang terbaik dan terus meningkat setiap tahunnya.

Mahmudi mengeluhkan penjualan tiket pesawat atau jasa penerbangan domestik cenderung mahal. Ini tidak seperti bepergian ke luar negeri, yang jauh lebih murah.

Selain itu, ia menemukan aplikasi tour and travel melalui PlayStore dan Go. Karena ada promo namanya sistem “Bakar Uang”.

“Kekalahan kami, ketika tiket tidak bisa membakar uang, tidak ada respon dari pemerintah juga. Misal harganya 750 rupiah dan ada kupon 150.000 rupiah di aplikasi. Jika sistem membakar uang, standar 900.000 rupee kemudian akan dijual seharga 700.000 rupee, kami tidak memiliki pintu itu dan kami tidak punya nyali,” katanya.

Pria yang juga mantan anggota Polda Jatim itu mengatakan, partainya perlu beragam dan inovatif untuk mengikuti perkembangan zaman. Bahkan, juga melibatkan UMKM, masyarakat dan sejumlah pihak terkait.

“Sebenarnya UMKM di Jawa Timur itu lengkap. Di Surabaya sudah ada sentra UMKM tapi tidak dipungut biaya. Misalnya mampir di Siola, tapi sopirnya tidak dipungut biaya, ya tidak mau mengantar turis ke sana. Dan dia memilih yang berbayar. Jogja ada jalan, sudah ada desa wisata di sana,” pungkasnya.

Simak video “Unilever Indonesia Rayakan 89 Tahun dan Umumkan 100 Pahlawan Kebaikan dengan Tindakan Nyata!”
[Gambas:Video 20detik]
(pr/tebal)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button