Event-event di Klaten mulai berkembang dan pendapatan meningkat - WisataHits
Jawa Tengah

Event-event di Klaten mulai berkembang dan pendapatan meningkat

Klaten – Maraknya kasus Covid-19 mendorong semarak pertunjukan yang mendatangkan keramaian ke Kabupaten Klaten. Fakta bahwa pendapatan kota meningkat, khususnya di bidang pajak hiburan, memiliki efek positif.

Menurut Badan Pendapatan dan Kekayaan Daerah (BPKPAD) Klaten, pajak hiburan ditargetkan sebesar Rs 907,3 juta. Realisasi hingga Juli 2022 mencapai Rp 626,4 juta atau 69,04 persen.

“Pajak hiburan di Klaten relatif tergantung acara. Jadi saat pandemi, dampaknya terasa karena sama sekali tidak ada apa-apa acara“, jelas Kasubdit Pengembangan dan Pelayanan BPKPAD Klaten, Harjanto Heri Wibowo, Sabtu (16/7).

menggeliat acara di Kota Bersinar baru-baru ini menandai pelaksanaan Prambanan Jazz di Taman Wisata Candi Prambanan (TWC). Agenda tersebut menjadi andalan BPKPAD Klatener untuk penerimaan pajak daerah.

“Dari sisi Prambanan Jazz, mereka sudah memenuhi kewajiban (pembayaran pajak) kepada Pemkab Klaten. Bagi yang sudah berjanji akan ada konser Dewa 19 di venue yang sama dan Westlife pada Oktober bulan berikutnya,” jelas Harjanto.

TWC Prambanan terletak di perbatasan antara Kabupaten Sleman, DIJ dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Namun, tempat yang sering digunakan untuk konser musik di kompleks candi ini masih berada di kabupaten Klaten. Untuk itu, pihak penyelenggara membayar pajak hiburan kepada pemerintah Klaten.

“Selain konser musik, kami akan menggali potensi lebih jauh. Di atas segalanya, menyisir tujuan wisata dengan model Taman air. Selain itu, ada wisata alam di Klaten bagian utara yang dikelola oleh BUMDes dan swasta,” ujarnya.

Harjanto menambahkan, wisata alam di Girpair, di Desa Tegalmulyo, Kabupaten Kemalang, juga termasuk dalam pajak hiburan. Dia terus berbicara dengan manajer pariwisata. Secara khusus, edukasi dan klarifikasi tentang penerapan pajak hiburan.

Di sisi lain, keberhasilan Desa Bugisan, Prambanan, Klaten dalam 50 Besar Desa Wisata Indonesia Award 2022 (ADWI) membuat Pemerintah Kabupaten Klaten semakin serius dalam menggalakkan pembangunan desa wisata. Khususnya di 27 desa liburan yang telah mendapat Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Klaten.

“Klaten tidak hanya terkenal dengan candinya, tapi juga wisata airnya. Ada Umbul Ponggok, Pluneng dan Brondong,” jelas Bupati Klaten Sri Mulyani.

Oleh karena itu, Bupati berkomitmen mengembangkan desa wisata untuk merevitalisasi sektor pariwisata yang terdampak pandemi. (ren/wa/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button