Hibah Rp 4,3 T, Citi Foundation Bantu UMKM Buka 6.000 Lapangan Kerja - WisataHits
Jawa Tengah

Hibah Rp 4,3 T, Citi Foundation Bantu UMKM Buka 6.000 Lapangan Kerja

Citi Indonesia telah memberikan hibah senilai Rp 4,3 triliun untuk program pengembangan masyarakat dan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM melalui Citi Foundation sejak 2014. Di Indonesia, hibah ini telah menjangkau lebih dari 73.000 orang di berbagai daerah.

Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, program yang diberi nama Pathway to Progress ini berfokus pada peningkatan peluang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja generasi muda.

“Program ini telah melaksanakan 60.000 kursus pelatihan vokasi dan menciptakan 6.000 lapangan kerja baru,” kata Batara dalam sebuah acara di Magelang, Jumat (25/11).

Dalam pelaksanaan program tersebut, Citi bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat seperti United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Perhimpunan Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW), Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan United Nations Development Program (UNDP) . ).

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari menjelaskan, program ini fokus pada beberapa aspek utama. Misalnya pengelolaan keuangan rumah tangga, tata kelola perusahaan di tengah pandemi, perencanaan bisnis hingga pelaporan keuangan UMKM.

Puni menambahkan, hasil kajian Citi Indonesia dan Kiroyan Partners menemukan bahwa program yang berlangsung sejak 2015 hingga 2021 ini memberikan dampak yang signifikan.

“82% penerima manfaat merasakan lebih banyak kapasitas dan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan literasi keuangan, ketenagakerjaan dan kewirausahaan,” kata Puni pada acara yang sama.

Puni juga menyampaikan bahwa program bina lingkungan ini telah dilaksanakan di berbagai daerah antara lain Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Bantu UMKM bertahan di masa pandemi

Salah satu program hasil hibah ini adalah KitaMudaKreatif yang dilaksanakan bersama UNESCO. Andreas Aan Sugiarto (40), salah satu penerima manfaat mengatakan, program ini telah membantunya mengembangkan usahanya.

“Program KitaMudaKreatif telah membantu saya menjalankan bisnis, kesempatan untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan bisnis lainnya dan dukungan merek‘ ujarnya saat didatangi, Jumat (25/11) di penginapannya di Magelang.

Andreas adalah seorang pemilik penginapan di dekat Candi Borobudur yang menjadi penerima manfaat program pada tahun 2018 lalu. Selain itu, Andreas juga mengikuti program UNESCO lainnya untuk memperkuat kapasitas pemilik penginapan dan pemandu wisata di kawasan Candi Borobudur.

Penerima manfaat lainnya, Fitnasih (31), mengikuti program yang sama sebagai pemandu wisata keliling Candi Borobudur. Fitnasih, atau biasa disapa Cemplon, merasa program tersebut telah membantunya bertemu dengan banyak wisatawan. Berkat program ini, ia bahkan terlibat dalam program Kementerian Pariwisata di Candi Borobudur.

Program ini juga membantu Cemplon saat pandemi Covid-19 membuat bisnis pariwisatanya terhenti. Berkat para mentor dalam program tersebut, Cemplon memulai usaha racikan jamu Merek “Bumbu Cemplon Khas Borobudur”.

Hasil penjualan jamu racikan tersebut tak hanya membuat Cemplon bertahan di tengah pandemi Covid-19, namun menjadi sumber penghasilan lain baginya. Saat ini, Cemplon masih menjual obat-obatan herbal racikannya sambil bekerja sebagai pemandu wisata.

Sesuai Laporan Investasi ASEAN yang diterbitkan pada September 2022, Indonesia memiliki jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbesar di kawasan ASEAN.

Laporan tersebut mencatat jumlah UMKM di Indonesia akan mencapai sekitar 65,46 juta unit pada tahun 2021. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti terlihat pada grafik.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button