East Java Fashion Harmony menghadirkan Batik khas Jawa Timur di Pasir Bromo - WisataHits
Jawa Timur

East Java Fashion Harmony menghadirkan Batik khas Jawa Timur di Pasir Bromo

JawaPos.com– East Java Fashion Harmony (EJFH) akan berlangsung pada Sabtu (12/3) di Gumuk Pasir Bromo. Diciptakan oleh desainer ternama Embran Nawawi dan Pemerintah Jawa Timur, program ini merupakan bentuk apresiasi dan publikasi karya sastra Jawa Timur.

Setiap tahun menunjukkan EJFH Mode Modernitas berpadu dengan budaya batik lokal, digelar setiap tahun sejak 2019. Acara ini memperkenalkan latar belakang dan makna batik kemudian menampilkan karya berbagai desainer di Jawa Timur.

Harmoni Busana Jawa Timur mengusung beberapa tema tie-dye setiap tahunnya untuk memperkenalkan dan mempromosikannya kepada masyarakat umum. Tema tie-dye Harmony Fashion Jawa Timur tahun ini adalah Tie-Dye Klasik dan Tie-Dye Budaya Jawa Timur yang akan diselenggarakan pada 3 Desember di Pasir Berbisik, Gunung Bromo.

“Harmoni Fashion Jawa Timur untuk mempromosikan dan mempopulerkan produk Wastra (tie-dye dan tenun) dan pencipta desain Jawa Timur dengan kearifan lokal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengrajin tie-dye, industri kreatif melalui karya kreatif desainer Jawa Timur dan global ekonomi Jawa Timur ke Indonesia dan dunia,” kata Embran, Selasa (29/11).

Program yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif ini merupakan upaya untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan mempromosikan potensi budaya tanah air. Seperti yang disyaratkan UU No 5 Tahun 2017 tentang pemajuan budaya oleh Wastra.

“Tren saat ini memasarkan sebuah destinasi bukan hanya sekedar memublikasikan pesona dan potensi kekayaan suatu daerah, namun memasarkan destinasi saat ini terasa lebih efektif ketika Anda memiliki acara di satu area,” jelas Embran.

Dari program ini, Embran mengatakan pihaknya turut mendukung dan mengembangkan ekonomi dan pariwisata di Jawa Timur. “Untuk acara ini, sebagai desainer, saya membeli tie-dye seharga ratusan juta langsung dari pengrajinnya. Bukan tangan ketiga. Sehingga membantu perputaran ekonomi terutama pascapandemi,” kata Embran.

Salah satu desainer yang berpartisipasi adalah Arinda Jurma. Untuk penampilannya, Arinda akan membawakan tema berjudul Senjakala dalam bahasa Sansekerta. Tema tersebut terinspirasi dari pemandangan Gunung Bromo saat senja.

“Kami menghadirkan 5 look dengan motif tie-dye yang berbeda. Warna yang paling penting adalah hidangan penutup pasir dengan kombinasi warna hitam laut, dan oranye. Ini adalah gaun pesta dengan konsep gaya cerdasujar Arinda Jurma.

Penerbit : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter: Rafika Rachma Maulidini

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button