Jawa Barat

Dengan penjualan Rp 1,19 triliun, makanan dan minuman Indonesia laris manis di AS

Ekspor mamin Indonesia ke AS periode Januari-November 2022 mencapai Rp 34,6 triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produk makanan dan minuman Indonesia berhasil menghimpun dana sebesar US$79,62 juta atau setara pada pameran makanan dan minuman terbesar di Amerika Serikat (AS) yakni Winter Fancy Food Show (WFFS). . 2023

Keberhasilan tersebut terdiri dari potensi transaksi senilai US$77,72 juta atau setara Rp1,16 triliun dan kontrak komersial senilai US$1,90 juta atau setara Rp28,4 miliar. WFFS 2023 akan berlangsung pada 15-17 Januari 2023 di Las Vegas Convention Center, Las Vegas, AS.

“Indonesia berhasil menjadi primadona di ajang WFFS 2023 dengan menghasilkan potensi transaksi senilai US$77,72 juta dan dua commercial deals untuk produk vanilla dan keripik tempe senilai US$1,90 juta di pameran makanan dan minuman terbesar di Amerika Serikat tersebut,” kata Indonesia. Kepala Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Aldila Tjahjasari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (30/01/2023).

“Produk lain yang banyak dicari dan mendapat penghargaan di pameran makanan dan minuman terbesar di AS ini adalah bumbu dan rempah Indonesia,” lanjutnya.

Aldila mengatakan WFFS 2023 membuka potensi peningkatan ekspor ke AS. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha yang mengekspor produk makanan dan minuman ke Amerika Serikat.

“Produk yang memiliki potensi besar untuk masuk ke AS antara lain produk nabati dan produk bebas gluten. Untuk menembus pasar AS, eksportir Indonesia harus tetap mempertimbangkan aspek sertifikasi produk sebagai aspek utama yang penting bagi calon pembeli di AS,” ujar Aldila.

Keikutsertaan pelaku ekonomi Indonesia dalam WFFS 2023 merupakan hasil sinergi antara ITPC Los Angeles dengan KJRI Los Angeles, Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington DC, Atase Perdagangan Washington DC, ITPC Chicago dan Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Indonesia Investment, Promotion Center New York.

“Produk makanan dan minuman merupakan produk unggulan ekspor Indonesia dan memiliki potensi besar untuk lebih ditingkatkan lagi ekspornya ke Amerika Serikat,” kata Konsul dan Konsul Protokol KJRI Los Angeles, Ardian Budhi Nugroho usai pembukaan stan Indonesia. di WFFS 2023.

Pada WFFS 2023, Indonesia menghadirkan 10 pelaku ekonomi yang terdiri dari usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan besar. Sepuluh pelaku bisnis tersebut adalah Rendang Uni Tutie, Jans Enterprises Corp, Kultiva Co, Sila Tea, Hydro Coco, PT Suwe Ora Jamu, PT Natural Joy Foods, King Cassava, Krakakoa dan Organic Spice Lombok.

Produk-produk tersebut telah melalui proses kurasi dalam hal sertifikasi, kapasitas produksi dan kualitas produk dengan mempertimbangkan tren di pasar AS.

“Keikutsertaan Indonesia dalam acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan makanan khas Indonesia sekaligus meningkatkan branding produk makanan dan minuman Indonesia di Amerika Serikat sebagai produk yang berkualitas, khas dan bercita rasa tinggi,” ujar Atase Perdagangan Washington DC Wijayanto.

Pameran WFFS 2023 sukses menarik 15.000 pengunjung dan 870 peserta pameran dari berbagai belahan dunia. Kegiatan dalam pameran WFFS 2023 antara lain food tasting, demo memasak, penjajakan bisnis deal dan penandatanganan kontrak komersial.

“Pasar makanan dan minuman di AS masih sangat terbuka. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antar berbagai pihak untuk lebih mendorong ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar AS,” kata Iska Sinurat, Kepala ITPC Chicago.

Produk makanan dan minuman merupakan salah satu ekspor unggulan Indonesia ke Amerika Serikat. Ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke AS mencapai US$2,31 miliar atau setara Rp34,6 triliun pada periode Januari-November 2022, meningkat sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Nilai ekspor Indonesia ke AS periode Januari-November 2022 mencapai US$32,23 miliar, naik 33,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Indonesia mencatat surplus perdagangan pada 2022-2022, menurut data USITC sebesar $23,38 miliar.

Sumber: Antara

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button