Bukit Senja merupakan destinasi wisata baru di Semarang, harga tiketnya hanya Rp 2.000

Warga setempat berinisiatif mengolah lahan tersebut untuk dijadikan destinasi wisata Bukit Senja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bukit Senja menjadi alternatif pilihan murah bagi wisatawan di Semarang karena pengunjung cukup membayar Rp 2.000 untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dan perbukitan hijau. Terletak di dekat kompleks perumahan Bukit Diponegoro di Semarang, tanah tersebut awalnya merupakan tanah terlantar milik PT Bumi Mega Jaya, PT Waskita dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kusnan warga Perumahan Bukit Diponegoro yang ditemui di lokasi menjelaskan, warga perumahan bersama Karang Taruna kemudian berinisiatif mengelola lahan tersebut untuk dijadikan destinasi wisata. “Awalnya tanah ini digunakan oleh TNI, kemudian kami sebagai penghuni apartemen merasakan dampak positif dan negatifnya. Juga sebagai penghuni apartemen (Bukit Diponegoro), kami merasa harus menciptakan tempat yang melingkupi kawasan hunian kami,” ujarnya Selasa (31/1/2023).

Bahkan, Kusnan mengaku ide penamaan tempat Bukit Senja itu muncul karena selain menarik minat anak muda, ia juga bisa menikmati pemandangan indah dari sore hingga senja. Sejak dibuka 10 bulan lalu, kini semakin banyak orang yang datang ke tempat ini untuk membantu masyarakat setempat meningkatkan perekonomian mereka melalui penjualan. Kusnan dan Karang Taruna mengelola tempat parkir.

“Setelah administrasi, akan ada lebih banyak hal positif bagi warga. Misalnya warung-warung di sekitar lokasi, ini semua milik warga sekitar perumahan (Bukit Diponegoro) sehingga bisa mendapat penghasilan dari tempat ini,” ujarnya.

Di sekitar Bukit Senja terdapat tenda-tenda Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang digunakan ibu-ibu Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menjual produk usahanya dan juga terdapat tempat dimainkannya musik akustik. Selain sebagai tempat wisata, Bukit Senja juga mulai dilirik perencana acara di kota Semarang untuk mengadakan acara, biasanya pertunjukan musik, pelatihan. Ada juga yang datang untuk foto-foto sebelum pernikahan.

“Jumlah pengunjung tidak menentu. Kadang sehari bisa sampai 250 (orang), kalau ramai bisa 500 orang. Semua dana untuk pembangunan lokasi ini secara eksklusif berasal dari penjualan tiket. Jadi kita kelola dananya, ada statement tiap bulannya,” ujarnya.

Aliya dan Maisya, pengunjung Bukit Senja, mengaku mengetahui tempat itu dari teman yang sudah beberapa kali mengunjunginya. Selain itu, tiketnya murah dan dekat dengan kampus Universitas Diponegoro Semarang. “Menarik untuk melihat ‘sunset’ di sore hari seperti ini, apalagi saat ramai dengan teman-teman. Lokasinya dekat dengan kampus dan juga murah, jadi saya akan senang kembali ke sini,” kata Aliya setuju oleh temannya.

Sumber: Antara

Source: news.google.com