Perputaran uang bisa mencapai Rp 2,6 triliun - WisataHits
Jawa Timur

Perputaran uang bisa mencapai Rp 2,6 triliun

Saat liburan Natal dan Tahun Baru di Malang Raya

MALANG RAYA – Untuk itu, tiga pemerintah daerah (pemda) di Malang Raya berupaya meningkatkan potensi wisata. Nilai kecepatan uang di dalamnya begitu besar. Efeknya juga bisa dirasakan di banyak industri. Contoh selanjutnya akan disajikan dalam beberapa hari. Tepatnya saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berdasarkan perkiraan awal, potensi omzet mencapai Rp 2,6 triliun hingga akhir Desember. Skor tertinggi berasal dari Kota Malang. Mencapai Rp 1,8 triliun (baca grafik selengkapnya). Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi memperkirakan 600.000 wisatawan akan datang selama liburan Nataru.

Angka tersebut didapat dari rangkuman jumlah wisatawan tahun ini. Ia mengatakan, sejak Januari hingga awal Desember, sudah ada 7 juta wisatawan yang berkunjung ke kota Malang. Rata-rata, 600.000 turis datang setiap bulan. “Namun, jumlah kunjungan bulanan tidak stabil,” katanya. Menjelang musim liburan Nataru, Baihaqi memprediksi jumlah wisatawan yang datang akan semakin banyak. Bisa menembus 900.000 wisatawan di bulan Desember.

Dari jumlah tersebut, diperkirakan 600.000 wisatawan akan berkunjung dalam 15 hari terakhir bulan Desember. Dia memperkirakan seorang turis bisa menghabiskan 3 hingga 5 juta rupiah. “Ini turis dengan perkiraan tinggal tiga hari dua malam di Malang,” ujarnya. Dia mengatakan, perkiraan Rp 3 juta per wisatawan sudah termasuk biaya sewa kamar hotel yang diperkirakan Rp 500.000 per malam.

Sisanya ditujukan untuk tujuan wisata dan kuliner. Dikalikan dengan 600.000 wisatawan yang diharapkan datang ke Kota Malang pada hari libur Nataru, maka pendapatan yang ditaksir adalah Rp 1,8 triliun. Di tempat lain, Kepala Dinas Lalu Lintas (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, membenarkan pihaknya akan berbicara dengan Polres Malang besok (15/12) terkait kemungkinan kemacetan lalu lintas. Dari pantauan awal pihaknya, ada beberapa titik yang berpotensi macet selama liburan Nataru. Seperti Gerbang Tol Karanglo, Gerbang Tol Madyopuro, Jalan Soekarno Hatta, Simpang Lima Tunggulwulung dan Jalan Basuki Rachmat.

Meski sudah ada gambaran awal, Widjaja mengaku pihaknya belum menyiapkan konsep lalu lintas. Karena teknologi baru akan dibahas besok. “Yang pasti kita berharap tidak ada penutupan jalan dan sebagainya. Ini karena Kota Malang tidak memiliki event khusus yang mengharuskannya,” ujarnya. Widjaja hanya memastikan pihaknya akan menggunakan personel Dishub untuk mengatur titik-titik kemacetan lalu lintas.

Tiga Jalur Menuju Pantai Diperkirakan Ramai Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Malang memproyeksikan sebanyak 52.500 wisatawan akan berkunjung ke Kabupaten Malang saat libur Nataru. Estimasi ini menggunakan asumsi terendah berdasarkan arus pengunjung Desember 2021 yang mencapai 205.756 wisatawan. “Menurut data pemasaran, kami memperkirakan perkiraan 5.000 wisatawan pada tahun 2022.

Jadi kami perkirakan jumlah pengunjung bisa mencapai 210.000 pada Desember ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto kemarin. Diperkirakan 50.000 kunjungan wisatawan akan berlangsung selama minggu terakhir bulan ini. Sedangkan perkiraan perputaran uang berasal dari produk domestik bruto (PDB) daerah, khususnya akomodasi, serta makanan dan minuman (Mamin).

Tahun lalu, produk domestik bruto sektor ini mencapai Rp 36 triliun. Secara kasar, konsumsi akomodasi dan makan minum pada bulan Desember sebesar Rp 3,007 triliun. Angka ini kemudian dibagi empat sesuai dengan jumlah minggu di bulan Desember. Hal ini mengakibatkan perkiraan sirkulasi sebesar Rp 751,8 miliar. Angka inilah yang diharapkan hadir di momen liburan Nataru. “Angka PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata itu tidak ada secara langsung.

Namun, konsumsi pariwisata akan berkontribusi pada biaya perusahaan, pajak hiburan, pajak restoran, pajak hotel dan taman. Ini bisa menjadi indikator kontribusi pariwisata bagi Kabupaten Malang,” kata Purwoto. Terkait titik kemacetan, kata dia, tiga jalan utama menuju pantai kemungkinan akan padat menjelang akhir tahun. Lebih tepatnya di jalur Sumbermanjing Wetan, jalur Gondanglegi-Bantur dan jalur Donomulyo. “Setiap akhir tahun selalu terjadi kemacetan di jalur-jalur tersebut,” tambah Purwoto.

Berdasarkan perkiraan tersebut diperkirakan wahana wisata pantai akan menjadi tujuan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Malang. Selain itu, tempat wisata alternatif seperti Sumber Maron di Pagelaran, Boonpring di Turen dan Pujon juga diperkirakan akan ramai pengunjung. Khusus untuk Pujon, tim Disparbud memprediksi akan terjadi peningkatan yang besar. Karena kejenuhan pengunjung di Kota Batu juga semakin meningkat. Pemkot Batu sedang menyiapkan opsi membuka dan menutup jalur di tempat lain, Dinas Pariwisata Kota Batu memprediksi akan ada 250.000 wisatawan yang berkunjung ke beberapa tempat wisata di kota Apel.

Sebagai informasi, jumlah wisatawan di Kota Batu tahun ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu. Pada 2021, Pemprov DKI hanya mencatat 2,5 juta kunjungan. Sementara itu, 6,6 juta pengunjung berwisata ke Kota Batu pada Januari hingga Oktober 2022. “Target tahun ini 7,5 juta wisatawan berkunjung ke Kota Batu,” kata Dwi Nova Andriyani, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparta Kota Batu.

Ia mengatakan, wisata alam dan buatan masih menjadi primadona wisatawan. Wisata alam yang dia maksud seperti petik strawberry atau ujian apapun. Sedangkan untuk wisata buatan masih berada di bawah naungan JTP Group dan Selecta sebagai tempat yang melegenda, tambahnya. Pada libur lebaran Mei lalu, peredaran uang di Kota Batu mencapai Rp 225 miliar. Sedangkan total jumlah kunjungan wisatawan mencapai 400.000 orang.

Jika dibagi per turis, berarti satu orang bisa menghabiskan Rp500.000. Dari angka tersebut kita mendapatkan perkiraan jumlah uang yang beredar selama Nataru. Total keseluruhan mencapai Rp 125 miliar. Angka tersebut diperoleh dengan mengalikan prediksi 250 wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Batu pada akhir Desember. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Imam Suryono mengatakan, titik yang paling rawan kemacetan saat libur Nataru adalah jalan menuju Alun-alun Kota Batu.

Karena tempat tersebut seharusnya menjadi pusat pengunjung yang menunggu pergantian tahun. “Dengan meningkatnya jumlah pengunjung. Parkir di alun-alun dipastikan tidak akan menyerap volume kendaraan. Jadi kami membuka kemungkinan dengan menyiapkan tujuh kantong parkir di beberapa tempat,” jelasnya.

Selain menyediakan tempat parkir, pihaknya juga menyiapkan pelaksanaan rekayasa lalu lintas. Bersama Satuan Lalu Lintas Polres Batu, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas hingga jalur menuju Kota Batu ditutup jika terjadi kemacetan panjang. Meski demikian, Imam mengatakan penutupan jalan akan bersyarat. Baik yang datang dari arah Kota Malang maupun Kabupaten Malang. (dre/fin/adk/oleh)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button