Balekambang Park Solo, tempat relaksasi keluarga Mangkunegaran Solo, kini dibuka untuk umum - WisataHits
Yogyakarta

Balekambang Park Solo, tempat relaksasi keluarga Mangkunegaran Solo, kini dibuka untuk umum

Liputan6.com, Yogyakarta – Solo, Jawa Tengah memiliki banyak situs sejarah yang menjadi tempat wisata, termasuk Taman Balekambang Solo. Taman Balekambang bisa disebut Taman Sriwedari milik Pura Mangkunegaran karena memiliki fungsi yang sama.

Taman Sriwedari, juga dikenal sebagai Bonrojo, adalah tempat rekreasi keluarga di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Taman Balekambang adalah tempat relaksasi dan rekreasi keluarga di Pura Mangkunegaran Solo.

Dikutip dari berbagai sumber, Taman Balekambang dibangun pada tahun 1921. Taman Balekambang dibangun pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunagoro VII (1916-1944) pada tanggal 26 Oktober 1921.

Taman Balekambang memiliki luas hingga 9,8 hektar dan terbagi menjadi dua bagian yaitu Partini Tuin atau Taman Air Partini dan Partinah Bosch atau Hutan Partinah. Taman Balekambang dibangun oleh Mangkungoro VII sebagai wujud kasih sayang seorang ayah kepada putrinya GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Nama kedua putri itu menjadi nama taman dan patung mereka juga berdiri di taman. Taman air ini memiliki satu kolam besar dan satu kolam renang dengan dua kolam renang dalam ruangan.

Aula pertama disebut Bale Apung dan merupakan tempat bersantai dan berkumpulnya anggota keluarga Mangkunegaran. Dari balai inilah muncul nama Balekambang karena dari kejauhan balai ini terlihat seperti pelampung atau kumbang.

Sedangkan aula kedua disebut Bale Tirtayasa, ini merupakan tempat keluarga Mangkunegaran yang ingin berenang dapat berganti pakaian. Sedangkan bagian Partinah Bosch merupakan taman hutan indah yang melestarikan koleksi tumbuhan langka seperti beringin putih, beringin sungsang, kenari dan apel coklat.

Taman ini juga menjadi habitat beberapa hewan, ada area angsa dan rusa yang berkeliaran dengan bebas. Kedua taman tersebut menunjukkan bahwa sejarah Taman Balekambang tidak hanya memperhatikan aspek keindahan, tetapi juga perlindungan lingkungan.

Di sisi lain, Partini Tuin memiliki fungsi mengumpulkan air untuk menghilangkan kotoran dan sampah kota. Sedangkan Partinah Bosch berfungsi sebagai daerah aliran sungai dan paru-paru kota.

Kemunculan makhluk asral sering terlihat oleh pengunjung dan penjaga yang sedang dalam proses pembangunan gedung baru di gedung yang digunakan untuk pertunjukan ketoprak.Penampilan seorang nenek bernama Sumi. Konon penampakan nenek Sumi itu…

Source: www.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button