Aktivis lingkungan Kuningan soroti pengalihan lahan, ada heliport di Gunung Ciremai - WisataHits
Jawa Barat

Aktivis lingkungan Kuningan soroti pengalihan lahan, ada heliport di Gunung Ciremai

Laporan Pemain Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Sejumlah aktivis lingkungan di Kuningan menyoroti dugaan pelanggaran pembangunan lahan di kawasan Gunung Ciremai.

Aktivis lingkungan melihat banyak dugaan pelanggaran alih fungsi lahan, salah satunya keberadaan heliport milik kontraktor besar di Kuningan.

Baca Juga: Naik Helikopter dan Parkir di Kawasan Wisata Kuningan Kapolda Jabar Irjen Suntana Lakukan

Irjen Pol Suntana Polda Jabar meninjau langsung vaksinasi di Kuningan, Senin (21.3.2022).  Diketahui, Kapolres Suntana mendaratkan helikopter di tempat parkir di kawasan objek wisata Palutungan.Irjen Pol Suntana Polda Jabar meninjau langsung vaksinasi di Kuningan, Senin (21.3.2022). Diketahui, Kapolres Suntana mendaratkan helikopter di tempat parkir di kawasan objek wisata Palutungan. (TribunCirebon.com/Ahmad Ripai)

“Alasan kami menyoroti banyak pelanggaran dalam pembangunan di kawasan Gunung Ciremai karena tidak sesuai dengan peraturan berdasarkan rencana tata ruang wilayah. Apalagi dengan kontur tanah di lereng dan juga sebagai tanah rembesan,” kata Dani saat audiensi di Komisi III DPRD Kuningan yang juga dihadiri masyarakat, pejabat Tingkat II Pemda Kuningan lainnya, Kamis (28/7 2022).

Banyak dugaan pelanggaran pembangunan di kawasan Gunung Ciremai, kata dia, yang diyakini berdampak pada ketersediaan air bersih, terjadinya banjir dan longsor, yang mengancam warga kawasan Gunung Ciremai.

“Banyaknya pelanggaran pembangunan di kawasan Gunung Ciremai tentu akan berdampak pada permukiman di bawahnya. Parahnya, kondisi negara penyusup seperti apa yang tidak maksimal dan banyak perubahan negara?” ujarnya.

Sejumlah aktivis lingkungan menggelar audiensi di kantor DPRD Kuningan dan Komisi III, Kamis (28/7.2022).Sejumlah aktivis lingkungan menggelar audiensi di kantor DPRD Kuningan dan Komisi III, Kamis (28/7.2022). (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

Di tempat yang sama, Ketua DPD Kuningan Gema Jabar Hejo Daeng Ali mengatakan, revisi RTRW di Jabar pasti akan berdampak pada perubahan RTRW di Kabupaten Kuningan.

“Melalui audiensi ini, kami meminta agar perubahan RTRW Kuningan memiliki poin yang berpihak pada perlindungan lingkungan dan alam. Kemudian jangan sebaliknya atau hanya berpihak pada pengusaha dan investor,” ujarnya.

Ali menambahkan, Kabupaten Kuningan yang dalam jargon teknisnya disebut Kabupaten Konservasi harus memiliki RTRW yang mengutamakan kepentingan ekologis.

“Karena ibu kota konservasi ini adalah warisan lingkungan yang tinggal menjaga kelestariannya bagi kita semua. Tapi seperti yang saya bilang, sayang sekali pejabat Bappeda keluar ruangan duluan, padahal RTRW ini berawal dari perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang ada,” ujarnya.

Source: cirebon.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button