Yang perlu kamu persiapkan jika ingin membuka booth Angkringan - WisataHits
Jawa Tengah

Yang perlu kamu persiapkan jika ingin membuka booth Angkringan

TEMPO.CO, jakartaangkringan sekarang menjadi bisnis kuliner yang populer. Angkringan adalah gerobak dorong untuk menjual berbagai jenis makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Jika warung angkringan banyak dijumpai di Yogyakarta atau Solo, sudah menjadi tren di kalangan anak muda di berbagai daerah untuk lebih menghemat pengeluaran.

Dengan kesempatan unik ini, tak heran banyak orang yang ingin membuka diri bisnis angkringan, karena walaupun angkringan bisa dibangun dengan modal kecil, tapi bisa mendatangkan keuntungan yang besar. Selain itu, di kota-kota yang bisnisnya masih sepi, angkringan tentu saja dengan sedikit persaingan, potensi keuntungannya akan cukup besar.

Lalu bagaimana tips memulai dan menjalankan bisnis Angkringan agar bisa terus untung? Berikut adalah peringkatnya.

Siapkan modal
Tentu saja, sebelum Anda memulai, modal kerja harus disiapkan terlebih dahulu. Modal ini berkaitan dengan biaya peralatan dan bahan baku. Pada dasarnya, biaya ini dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dalam bisnis angkringan biasanya berupa gerobak dan peralatan masak. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya sembako. Jika Anda ingin merekrut karyawan, Anda juga perlu menyediakan modal untuk upah.

Pilih lokasi yang strategis
Pemilihan lokasi sangat penting untuk kelangsungan bisnis. Penting untuk diingat bahwa sebelum memutuskan lokasi bisnis, Anda perlu melakukan riset, mis. B. Survei pesaing dan pasar sasaran. Dengan penelitian ini, Anda dapat dengan mudah menentukan di mana Anda ingin menjual. Pilih juga lokasi yang strategis untuk meningkatkan jumlah pembeli.

Lokasi yang paling cocok untuk membuka usaha ini adalah di sekitar kampus. Mahasiswa cenderung mencari tempat pertemuan yang murah. Lebih bagus lagi jika lokasinya di tempat ramai seperti B. di pinggir jalan bebas hambatan dan di taman kota sehingga orang yang lewat dapat melihatnya dengan lebih jelas. Pasang lampu dan spanduk Angkringan agar menonjol dan menarik perhatian.

Buat konsep
Selain itu, karena ini adalah toko kelontong, penting untuk membuat konsep yang menjadi ciri khasnya sendiri. Saat ini Angkringan terbagi menjadi dua yang masih menggunakan gaya tradisional dan yang memiliki cita rasa modern. Untuk Angkringan jenis modern biasanya memiliki ruang yang cukup luas dengan kursi dan meja seperti di kafe. Atau bisa juga dalam bentuk truk makanan. Sedangkan tipe tradisional memiliki konsep yang lebih sederhana berupa gerobak kayu dengan penutup terpal. Lokasinya lebih sering di pinggir jalan. Pada umumnya tempat duduknya lesehan dan hanya berkarpet. Kalau soal makanan, tidak ada bedanya, baik yang menjual nasi kucing, sate telur, tempe maupun tahu goreng.

Kemudian minuman yang biasanya dijual adalah kopi, teh, susu, bandrek dan lain-lain. Tidak ada konsep yang lebih baik, itu semua tergantung pada target pasar yang ingin Anda capai. Tidak hanya itu, Anda juga harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen tetap datang kembali dan bahkan merekomendasikan Angkringan Anda kepada keluarga atau teman mereka.

strategi pemasaran
Poin penting lainnya adalah pendanaan upaya dengan cara yang benar. Hal ini tentu akan membuat angkringan ramai. Misalnya dengan memaksimalkan peran media sosial. Anda bisa melakukannya dengan menyewa jasa influencer atau memasang iklan di akun media sosial kuliner.

Tetap bersih dan nyaman
Last but not least, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat yang dijadikan tempat usaha kuliner ini. Meski makanannya enak dan fasilitasnya lengkap, jika lokasinya terlihat kumuh, calon pelanggan akan ragu untuk berkunjung.

Perkiraan biaya dan prospek keuntungan
Minimal, Anda harus memiliki biaya awal sekitar Rp 5 juta untuk mendirikan booth Angkringan. Jumlah untuk membeli gerobak dan terpal adalah 2,5 juta rupee. Kemudian peralatan masak seperti kompor, termos, ember, tempat sampah, ceret, peralatan makan seperti gelas, piring, sendok, garpu, nampan dan keranjang. Anda juga harus membayar biaya harian yang sudah termasuk pembelian makanan dan minuman dan biaya antara Rp 500.000 hingga 800.000.

Setelah total biaya awal diketahui, Anda juga perlu menambahkan biaya listrik dan air per bulan. Jika Anda menempati lokasi sewa, masukkan juga biaya sewa lokasi atau pajak. Kemudian jika dalam sehari bisa mendatangkan 30 orang dan setiap orang mengeluarkan minimal Rp 10.000, maka dalam sebulan bisa mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 9 juta.

Baca juga: Berbagai perusahaan yang terkait dengan pariwisata dan perjalanan yang dapat Anda coba

Source: gaya.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button