Warga Sambat Surabaya akan pindah ke kelurahan dan dinas mulai minggu depan - WisataHits
Jawa Timur

Warga Sambat Surabaya akan pindah ke kelurahan dan dinas mulai minggu depan

Sudah empat bulan sejak Ibadah Sambat Jemaat digelar di Balai Kota Surabaya. Tidak hanya dapat menghubungi kepala dinas dengan lura, pemerintah kota juga dapat mengadu langsung ke walikota. Namun, itu akan dibatalkan mulai minggu depan.

Acara Citizen Sambat di Balai Kota Surabaya yang biasanya digelar setiap Sabtu dan dijadwalkan berlangsung besok, Sabtu (29/10/2022). Namun berlanjut hingga sore ini, Jumat (28/10/2022).

Kehadiran lebih sedikit dari biasanya, pelayanan dibuka mulai pukul 15.00 WIB, namun sekitar pukul 16.00 WIB semua pengaduan diselesaikan oleh kepala dinas kepada kepala desa. Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, tampaknya tidak menanggapi keluhan warga sejak awal pemesanan. Dia sedang berziarah, jadi sekretaris daerahnya ada di sana.

“Kalau bisa selesai di kepala desa tidak usah ke Pak Eri nanti,” kata Erna Purnawati Pj. Sekda Kota Surabaya saat meninjau warga Sambat, Jumat (28/10/2022).

Sekitar pukul 16.30 WIB, hanya ada satu warga yang sengaja menunggu Eri. Agar tidak mengeluh, ia hanya menghadiahkan satu tangan dari lukisannya, yang menggambarkan wajah walikota dan istrinya.

Tak lama kemudian, Eri langsung mengangkat mikrofon dan memberikan instruksi kepada para lurah, lurah, dan lurah yang masih menunggunya di lobi Balai Kota Surabaya lantai 1.

“Mulai minggu depan, pukul 1-4 jam (13:00 – 16:00 WIB) secara kolektif di seluruh kelurahan, kecamatan, hingga kantor dinas akan dilaksanakan Sambat Komunitas. Saya memeriksa (melalui) Zoom. Anda harus bisa menjawab itu, di sini (balai kota) tidak ada yang bisa mengeluh. Kalau jauh-jauh ke Balai Kota, tidak ada gunanya pergi ke kecamatan. Saya harap semuanya dimulai minggu depan. Semua lokasi yang digunakan warga di-zoom langsung, saya bisa melihat 70 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)”, beberapa kalimat pertama instruksi Eri kepada seluruh kepala desa kepada kepala dinas.

Pemberhentian itu bukan tanpa alasan. Menengok ke belakang, layanan yang pertama kali diumumkan pada 15 Juni 2022 saat rangkaian peluncuran Wisata Kapal Kalimas ini sebenarnya bertujuan untuk bergerak maju agar semua permasalahan di tingkat desa dapat terselesaikan. Hingga 25 Juni 2022, pertama kali digelar di Balai Kota Surabaya.

Eri merasa waktu empat bulan sudah cukup menjadi contoh bagi OPD-nya untuk bisa menyelesaikan masalah masyarakat.

“Cukup sebagai contoh Wali Kota Sambat Warga. Lurah, pengurus kecamatan, harus bisa mengambil keputusan dan kebijakan agar masalah tidak berlangsung lama,” imbuhnya.

Baginya, keluhan warga di Balai Kota atau kantor Kelurahan tidak akan jauh berbeda. Rata-rata Pelayanan Pengelolaan Kependudukan (adminduk). Lanjut Eri, tingkat desa harus bisa menyelesaikannya.

“Saya berharap camat, kepala desa, bawahan (pegawai) dididik (pintar). Jadi kalau yang melayani sudah tahu masalahnya, bisa diselesaikan,” jelasnya.

Meski warga tidak lagi mengadu langsung kepadanya, pihaknya akan langsung memantau kinerja tingkat Kelurahan. Semua ruang layanan publik harus memiliki kamera CCTV yang terhubung di dalam ruangan.

“Semua titik pelayanan di kelurahan, kecamatan, dan pusat pelayanan publik bisa dilihat di kamar saya. Saya ingin masyarakat mempercayai Lurah dan camat,” tambahnya.

Ia pun mengaku tidak akan melepaskannya. Masalah yang tidak bisa diselesaikan di tingkat kelurahan atau bahkan kepala dinas akan terus ditangani oleh walikota.

“Jadi kalau ada masalah di desa langsung ditanyakan, langsung dijawab. Jadi harapan saya mengapa saya mengadakan Sambat Warga ini? karena bersifat keteladanan, maka kepastian harus diberikan kepada masyarakat. Akan diberikan kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah tersebut,” pungkasnya.(lta/iss)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button