Untuk pertama kalinya di Solo, Candi Mangkunegaran menjadi pelopor peralihan energi bersih oleh PLN - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Untuk pertama kalinya di Solo, Candi Mangkunegaran menjadi pelopor peralihan energi bersih oleh PLN – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang kini bergelar KGPAA Mangkunagoro X. (Solopos/Afifah Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Pura Mangkunegaran merupakan pionir dalam transisi energi bersih melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di kota Solo dan telah mendapatkan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN.

Penyediaan energi bersih bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem wisata heritage dan budaya di Candi Mangkunegaran. Sebagai informasi, REC merupakan produk layanan PLN berupa sertifikat ketenagalistrikan dari energi baru terbarukan.

Promosi Kartu Tokopedia menjadi Kartu Kredit Terbaik Versi Asian Banker Awards 2022

Ini adalah bagian dari penggunaan energi hijau atau non-polusi. Sumber pasokan energi bersih berasal dari pembangkit energi baru terbarukan milik PLN. Di Kota Solo, Candi Mangkunegaran merupakan satu-satunya yang telah menerapkan program transisi energi bersih. Mangkunegaran mendapatkan sertifikat REC dari PLN pada awal Desember 2022.

“Jadi prinsipnya adalah mengurangi dampak lingkungan untuk mengatasi masalah pemanasan global. Ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan industri untuk bersama-sama mendukung transisi energi bersih negara,” kata KGPAA Mangkunagoro X saat diwawancarai wartawan di Pendapa Ageng Kompleks Candi Mangkunegaran Solo, Senin (19/12/2022).

Menurut Mangkunagoro X, kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari energi listrik. Misalnya mulai dari menjalankan perabot rumah tangga, perabot kantor, penerangan hingga memasak. Pencahayaan dan pencahayaan menunjukkan bahwa ada kehidupan manusia.

Baca Juga: Taman Solo Pracima Mangkunegaran Dibuka 21 Jan, Intip Deretan Fasilitasnya

Selain itu, energi yang digunakan adalah energi ramah lingkungan yang bermanfaat dalam jangka panjang. Hal ini sesuai dengan keinginan Mangkunegaran untuk menghadirkan kehangatan dan kenyamanan bagi masyarakat Solo.

“Mudah-mudahan bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Keuntungannya [memanfaatkan REC dari PLN] membawa kehangatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Sepanjang sejarah dan prestasinya, Praja Mangkunegaran pernah menjadi tonggak sejarah kemandirian listrik di kota Solo pada tahun 1932. Saat itu, KGPAA Mangkunegoro VII menggagas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kali Samin di Tawangmangu Kali Samin.

Baca Juga: Unggah Foto Taman Pracima Mangkunegaran Solo, Gibran Sebut Segera Dibuka

Pasokan listrik ini dapat mendongkrak sektor pariwisata dan industri di Solo dan sekitarnya. Mangkunegaran terus menunjukkan progresivitas dan mampu beradaptasi dengan modernisasi tanpa meninggalkan akar sejarah yang menjadi landasan penanaman budaya.

“Terkait listrik, ditunjukkan saat Kakek Mangkunagoro VII membangun PLTA untuk menambah pasokan listrik di Solo. Mangkunegaran selalu bisa memaksimalkan pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button